Bisnis.com, JAKARTA—Pamor kendaraan bermotor roda dua transmisi otomatis di dalam negeri terus menanjak mengalahkan motor bermesin manual. Motor matik mendominasi pasar dengan pangsa 63,04% dan 36,96% sisanya merupakan motor manual.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat jumlah motor matik sebanyak 2.927.518 unit, sedangkan motor manual 1.716.275 unit. Seluruh angka ini berlaku untuk periode Januari - Juli 2013 dengan total motor terdistribusi 4.643.844 unit.
Ketua Bidang Komersil AISI Sigit Kumala berpendapat pengguna sepeda motor saat ini cenderung mengutamakan kepraktisan. Banyak pengendara motor berusia di bawah 25 tahun alias anak muda umumnya menginginkan motor yang mudah dikendarai.
"Skuter banyak dibeli itu lebih karena faktor simpel. Anak-anak muda kan tidak mau repot mengendarai motor," katanya kepada Bisnis, Minggu (25/8/2013).
Kategori sepeda motor matik seluruhnya merupakan tipe skuter, sedangkan manual terdiri dari motor bebek (underbone) dan sport. Jumlahnya 1.091.391 unit untuk bebek dan 624.935 unit motor sport.
Dari segi kapasitas mesin, underbone yang paling laku adalah mesin 110 cc sejumlah 309.880 unit. Untuk motor sport yang terbanyak dibeli adalah 150 cc sebanyak 585.392 unit. Namun, skutik lebih bervariasi, yaitu 110 cc (1.450.760 unit), 115 cc (709.062 unit), 125 cc (705.717 unit), dan 150 cc (1.979 unit).
Sigit mengungkapkan yang perlu diperhatikan pengguna skuter matik adalah kemahiran berkendara. Kendati jenis ini mudah dikendarai tapi tetap memiliki peluang kecelakaan.
"Semua itu harus disertai pengetahuan safety riding. Kalau tidak, bisa-bisa lebih canggih teknologi dibandingkan dengan kemampuan berkendara pengemudi, jadinya kecelakaan," kata dia.