Bisnis.com, JAKARTA—Toyota Motor Corporation (TMC) melalui anak perusahannya PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tengah mengerjakan konstruksi pabrik baru untuk memproduksi mesin kendaraan selain IMV (International Innovative Multi-Purpose Vehicle). TMMIN menargetkan pabrik ini akan beroperasi mulai awal 2016.
Beredar kabar pabrik tersebut akan dipakai untuk mengerjakan mesin sedan Vios tapi TMMIN menampik kabar tersebut. Lokasi pabrik mesin baru di atas lahan seluas 150 hektar ini berdekatan dengan pabrik eksisting di Karawang, Jawa Barat.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Johnny Darmawan menolak jika fasilitas baru itu disebut-sebut secara khusus bakal menjadi basis perakitan mesin sedan Vios.
"Kita memang sudah punya pabrik kedua tapi belum tahu itu untuk Vios atau tidak. Saya tidak berani bilang seperti itu [pabrik untuk perakitan Vios]," katanya kepada Bisnis, Rabu (21/8/2013).
Kapasitas produksi pabrik baru itu sebesar 216.000 unit. TMMIN menggelontorkan dana hingga 23 miliar yen setara Rp2,3 triliun untuk merealisasikannya.
"Kami baru berani katakan [pabrik baru untuk perakitan apa] nanti kalau sudah dilakukan atau beroperasi. Karena kalau sekarang masih berubah lagi," ucap Johnny.
Produksi mesin kendaraan IMV oleh TMMIN saat ini sebesar 195.000 unit mesin per tahun di Pabrik Sunter 1, Jakarta Utara. Hasilnya diekspor ke sejumlah negara di kawasan ASEAN, Amerika Latin serta Afrika.
Kombinasi pabrik yang ada dan pabrik baru selain mesin IMV diharapkan dapat memperkuat posisi TMMIN sebagai pemasok sekaligus produsen mesin bagi kendaraan besutan Toyota.
"TMMIN memang sejak tahun lalu membangun pabrik kedua ini. Kalau pabrik Karawang II yang sekarang ada sudah dipakai untuk pabrik Etios. Selanjutnya lagi dipikirkan untuk mobil seri apa lagi," tutur Johnny.
Saat ini, rerata jumlah Vios yang dirakit TMMIN per bulan sebesar 1.500 unit. Sekitar 66% atau 1.000 unit di antaranya adalah sedan Limo alias Vios untuk kendaraan taksi.
TAKSI
Meningkatnya kebutuhan taksi maka potensi Indonesia menjadi markas produksi Vios menguat. Kebutuhan Vios bukan hanya datang dari para konsumen pribadi tapi juga operator taksi seperti Blue Bird Group yang mengubah nama Vios menjadi Limo.
Sepanjang tahun lalu penjualan sebanyak 3.122 unit untuk kendaraan pribadi dan 10.938 unit untuk taksi. Selama semester I/2013 Toyota menjual 3.654 unit Vios untuk taksi sedangkan untuk kendaraan pribadi 771 unit.
Head of Puclic Relations Blue Bird Group Teguh Wijayanto menuturkan sampai Agustus 2013 diharapkan ada 1.000 unit taksi Limo Blue Bird yang diremajakan.
"Tapi sampai sekarang baru 800 unit yang diremajakan. Karena ini prosesnya kan bertahap," ucapnya.
Blue Bird ingin mengganti semua stok Limo lawasnya dengan seri terbaru. Ini harus dilakukan bertahap karena memerlukan masa transisi.
Perubahan dari Limo lama dengan yang baru paling terasa dari segi tambilannya baik eksterior maupun interior. Ini diharapkan bisa memberikan kenyamanan yang lebih kepada penumpang.
"Kalau dari segi mesin sama saja [dengan Limo lama]. Tapi dari sisi tampilan berbeda, termasuk juga ruang kabin yang sedikit lebih lega. Penumpang jadi lebih nyaman," ujar Teguh.