Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eropa dan Timur Tengah Bergejolak, Ekspor Ban Jeblok

BISNIS.COM, JAKARTA-Ekspor ban produksi dalam negeri anjlok 15,4% selama Januari-Mei 2013 menjadi 12,2 juta unit dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu 14,1 juta unit. Kondisi ini akibat situasi politik dan ekonomi di negara tujuan

BISNIS.COM, JAKARTA-Ekspor ban produksi dalam negeri anjlok 15,4% selama Januari-Mei 2013 menjadi 12,2 juta unit dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu 14,1 juta unit. Kondisi ini akibat situasi politik dan ekonomi di negara tujuan ekspor yang tidak kondusif.

Azis Pane, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), mengatakan negara tujuan ekspor ban di kawasan Eropa belum benar-benar terlepas dari dampak krisis ekonomi, serta sejumlah negara di Timur Tengah mengalami gejolak politik.

"Situasi krisis ekonomi dan ketegangan politik di negara tujuan ekspor yang tidak kondisif menjadi penyebab turunnya volume ekspor ban dari dalam negeri," katanya menjawab Bisnis di Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Menurutnya, industri ban dalam negeri berusaha mengatasi berbagai hambatan ekspor untuk pasar Amerika Serikat, India dan Timur Tengah, sehingga diharapkan kinerja ekspor ban nasional secara berhatap akan kembali meningkat.

Dengan demikian, pelaku industri ban nasional berharap kinerja penjualan komoditas tersebut untuk ekspor dan pasar dalam negeri akan kembali menunjukkan pertumbuhan yang positif secara bertahap mulai kuartal terakhir 2013.

Data APBI yang diterima Bisnis mengungkapkan total ekspor ban nasional selama Mei 2013 sebanyak 2,45 juta unit, turun 4,9% dari pencapaian bulan sebelumnya 2,57 juta unit.

Penurunan penjualan juga terjadi pada kebutuhan industri otomotif (original equiptment manufcturing) pada Mei 2013 sebanyak 520.749 unit turun 0,85% dari bulan sebelumnya 525.207 unit, dan untuk kegiatan penggantian (replacement) sebanyak 1,11 juta turun 1,47% dari bulan sebelumnya 1,13 juta unit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper