BISNIS.COM , JAKARTA--Penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah berpengaruh pada penundaan pembelian (Buy Pending) mobil oleh konsumen pada sektor industri otomotif. Penundaan pembelian tersebut diperkirakan bisa terjadi dalam dua hingga tiga bulan kedepan.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Jhonny Darmawan mengatakan dampak penundaan pembelian tidak akan berlangsung signifikan seperti pada kenaikan BBM tahun 2005.
Dia mengatakan pada tahun 2005 BBM mengalami kenaikan hingga 110 % dan saat itu sangat berdampak pada penjualan sedangkan pada tahun ini (2013) kenaikan masih pada tingkat wajar sekitar 30-40%.
Dengan kenaikan yang tidak terlalu besar, Jhonny mengatakan kemungkinan penundaan pembelian oleh konsumen hanya sedikit saja dan tidak terlalu berdampak pada target penjualan masing-masing ATPM.
“Kenaikan BBM tidak berpengaruh signifikan pada penundaan pembelian, malah kecil dampaknnya karena tidak terlalu signifikan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (23/6).
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy menerangkan penundaan pembelian (Buying Pending) bisa terjadi dibawah 10 %. Menurutnya kecilnya penundaan pembelian hanya berlangsung dalam jangka pendek dan tidak berlangung lama.
Hal tersebut disebabkan karena konsumen pembeli mobil masih melihat situasi sehingga belum menentukan pembelian. Namun, dia menambahkan, setelah penyesuaian berjalan situasi akan kembali normal. “Kecil terjadi dan buying pending tidak sampai lama.”