BISNIS.COM, JAKARTA—PT Honda Prospect Motor, agen tunggal pemegang merek mobil Honda, mengajukan pendaftaran tipe mobil yang diyakini sebagai mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC).
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, HPM hari ini, Selasa (18/6/2013), mengajukan tanda pendaftaran tipe Honda Brio Satya DD1 sebanyak lima varian, yakni A, E, dan S, yang semua berkapasitas mesin 1.200 cc transmisi manual.
Selain itu, HPM mendaftarkan tipe Brio DD1 juga bermesin 1.200 cc varian E dan S transmisi otomotis, tetapi tanpa embel-embel nama Satya. Mobil itu akan diproduksi di dalam negeri, terlihat dari status CKD (completely knocked-down) pada tipe yang didaftarkan ke Kemenperin.
Dari kapasitas mesin dan nama lokal itu, kuat dugaan mobil Brio itu merupakan mobil murah Honda yang memang sudah disiapkan sejak pemerintah berencana merilis beleid tentang LCGC.
Pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 41/2013 yang memberikan diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM) hingga 100% bagi LCGC yang memenuhi persyaratan.
Pabrikan diwajibkan memenuhi syarat a.l. produksi LCGC secara lokal dengan kandungan lokal hingga 80%, mesin maksimal 1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar minimal 21 km/liter, dan mengusung nama/merek lokal. Aturan teknis mengenai LCGC sedang disiapkan oleh Kemenperin, yang diharapkan rampung akhir bulan ini.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy sebelumnya mengatakan Honda masih mempertimbangkan LCGC Brio, apakah bermesin 1.000 cc atau 1.200 cc. Saat ini, Honda memasarkan Brio bermesin 1.300 cc, yang bersaing dengan dengan Nissan March, Toyota Etios Valco, Mitsubishi Mirage, dan Suzuki Splash.
Brio Satya akan menghadapi duo Daihatsu Ayla-Toyota Agya bermesin 1.000 cc yang sudah diluncurkan sejak September 2012.