BISNIS.COM, JAKARTA—Agen tunggal pemegang merek yang selama ini mengandalkan mobil bermesin bensin kemungkinan mempertimbangkan pengembangan varian diesel, apabila pemerintah menetapkan harga solar lebih mahal dibandingkan dengan harga premium.
Namun, menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR, dualisme harga bahan bakar minyak bersubsidi itu tidak akan mengubah komposisi pasar mobil bensin dan diesel secara signifikan.
“Varian diesel untuk kendaraan pribadi di pasar domestik saat ini masih sedikit, kurang dari 1%. Kendaraan diesel umumnya dipakai segmen komersial, untuk kegiatan usaha, sehingga pengaruhnya ke pasar mobil tidak banyak,” katanya, Selasa (14/5/2013).
Dia mengatakan harga solar yang lebih murah daripada premium kemungkinan mendorong ATPM mengembangkan mobil bermesin diesel di masa mendatang. Akan tetapi, lanjut Sudirman, pengaruhnnya ke pasar secara nasional tidak akan besar karena pemainnya terbatas.
“Kami sendiri belum punya rencana untuk masuk ke segmen diesel,” kata Sudirman yang juga Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, agen tunggal pemegang merek mobil Daihatsu.
Dia optimistis pasar Daihatsu tidak akan tergerus oleh penaikan harga BBM bersubsidi karena sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat penjualan.