Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Pasar SUV Stagnan Menurut Hyundai Mobil

Penjualan mobil sepanjang-Januari –Oktober 2018 meningkat 7,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 962.817 unit. Sementara itu, model sport utility vehicle cenderung stagnan.
Hyundai Santa Fe Generasi 4. /gims.swiss
Hyundai Santa Fe Generasi 4. /gims.swiss

Bisnis.com, JAKARTA--Berdasarkan data Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil sepanjang-Januari –Oktober 2018 meningkat 7,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 962.817 unit.

Sementara itu, model sport utility vehicle cenderung stagnan. Penjualan pada Januari—Oktober 2018 tercatat 59.895 unit, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu mencapai 59.902 unit. Segmen mobil ini menyusut dari sebelumnya 6,88% menjadi hanya 6,22%.

Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengatakan bahwa pasar sport utility vehicle (SUV) pada tahun ini mengalami tantangan besar karena kondisi perekonomian dan kehadiran produk pada segmen low sport utility vehicle (LSUV).

Dia mengatakan, secara keseluruhan pangsa LSUV membesar karena kahadiran produk seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios dan Honda H-RV. Produk tersebut menjadi pilihan alternatif untuk merasakan kendaraan sport.

"Secara overall, SUV-B yang mmg membesar. Itu tentunya jelas Rush, Terios dan HRV. Segment lain masih cenderung stagnan karena kondisi ekonomi sendiri yang memang belum terlalu baik," tulisnya kepada Bisnis, Minggu (9/12/2018).

Adapun, pada tahun ini agen pemegang merek (APM) terpaksa melakukan penyesuaian harga untuk semua tipe kendaraan karena depresiasi rupiah. Bank Indonesia tercatat menaikan suku bunga acuan hingga menjadi 6% pada November 2018 atau naik naik 175 basis point (bps) dibandingkan dengan kondisi pada awal 2018 yang sebesar 4,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper