Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keren! Toyota Bakal Jual Mobil yang Bisa "Berbicara" di AS

Toyota Motor Corp berencana untuk menjual kendaraan yang bisa saling berbicara menggunakan teknologi nirkabel jarak dekat di AS pada 2021, demi menekan angka kecelakaan.
Logo Toyota terlihat dalam Los Angeles Auto Show di LA, California, AS pada Sabtu (30/11/2017)./Reuters-Mike Blake
Logo Toyota terlihat dalam Los Angeles Auto Show di LA, California, AS pada Sabtu (30/11/2017)./Reuters-Mike Blake

Bisnis.com, JAKARTA -- Toyota Motor Corp berencana untuk menjual kendaraan yang bisa saling berbicara menggunakan teknologi nirkabel jarak dekat di AS pada 2021, demi menekan angka kecelakaan.

Hal itu disampaikan oleh pabrikan otomotif Jepang tersebut pada Senin (16/4/2018), seperti dilansir dari Reuters. Teknologi yang sama telah digunakan di lebih dari 100.000 kendaraan di Jepang sejak 2015.

Toyota berharap dapat menerapkan sistem tersebut di AS untuk sejumlah model yang dikeluarkan, pada pertengahan 2020. Perusahaan menyatakan pengumuman ini dapat menarik pabrikan lainnya untuk mengimplementasikan teknologi yang sama.

Pada Desember 2016, pemerintahan Barack Obama telah mengajukan proposal yang mewajibkan para produsen otomotif untuk menerapkan teknologi tersebut. Saat itu, AS juga memberikan waktu setidaknya selama empat tahun kepada para pabrikan untuk mengikutinya.

Proposal tersebut mewajibkan perusahaan untuk memastikan kendaraan yang diproduksi mampu berbicara dengan bahasa yang sama melalui sebuah teknologi yang telah distandarisasi.

Sebenarnya, pada 1999, rodusen kendaraan diizinkan untuk menggunakan spektrum di jaringan 5,9 GHz untuk penerapan teknologi ini. Tetapi, hingga kini tidak banyak digunakan.

Sementara itu, tahun lalu General Motors Co sudah mulai memasarkan teknologi serupa di model Cadillac CTS. Teknologi 'komunikasi' ini telah diuji coba oleh para pabrikan AS selama lebih dari 10 tahun.

Teknologi yang dimaksud akan memungkinkan transmisi data dalam jarak hingga 300 meter, termasuk lokasi, arah, dan kecepatan, ke kendaraan terdekat. Data tersebut dapat dipakai untuk mengidentifikasi berbagai risiko serta peringatan yang ada, sehingga dapat membantu menghindari kecelakaan.

Pada 2017, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengungkapkan jika regulasi teknologi tersebut lolos dan jadi diterapkan, maka akan ada tambahan US$135-US$300 per kendaraan baru. Secara keseluruhan, biaya yang dibutuhkan dapat mencapai US$5 miliar per tahun.

Namun, angka itu akan mampu menghindari terjadinya 600.000 tabrakan dan mengurangi biaya hingga US$71 miliar per tahun ketika sudah diluncurkan secara penuh.

NHTSA menyebutkan belum ada keputusan final terkait hal ini, tapi diperkirakan akan ada pengumuman sebelum Desember 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper