Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Karoseri Indonesia berharap pemerintah menurunkan besaran tarif penerimaan negara bukan pajak dalam proses pembuatan rancang bangun kendaraan roda empat.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) T. Y. Subagio mengungkapkan, penyebab utama penurunan industri sepanjang tahun lalu adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dalam proses rancang bangun kendaraan.
“Pungutan itu dibayar oleh industri karoseri tetapi tentunya akan dibebankan kepada konsumen. Apabila konsumen menghendaki model yang berbeda namun jumlahnya sedikit tentunya akan menjadi mahal,” kata Subagio, Jakarta, Selasa (22/1/2018)
Dia menuturkan, para pelaku usaha dikenai PNBP sebesar Rp40 juta untuk rancang bangun kendaraan penumpang. Adapun PNBP untuk kendaraan angkutan barang, pelaku industri karoseri terkena biaya Rp35 juta.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah menurunkan besaran tarif penerimaan negara bukan pajak dalam proses rancang bangun kendaraan. Terkait besaran yang diinginkan, dia menyerahkannya kepada pemerintah.
“Kami serahkan kepada pemerintah namun kami berharap tidak terlalu mahal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel