Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Terapkan Kebijakan Subtitusi Impor

Pemerintah diminta untuk segera melaksanakan kebijakan subtitusi impor terhadap sejumlah komoditas yang menjadi bahan baku industry komponen kendaraan bermotor.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diminta untuk segera melaksanakan kebijakan subtitusi impor terhadap sejumlah komoditas yang menjadi bahan baku industry komponen kendaraan bermotor.

Pasalnya, selama ini pelaku industri komponen sangat tergantung dengan bahan impor. Ketergantungan impor ini akan merugikan industri jika nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah.

"Impor bisa dikurangi dengan kebijakan subtitusi impor berdaya saing," kata Sekjen Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hadi Suryadipraja kepada Bisnis, Rabu (21/6/2017).

Sejumlah bahan baku industri komponen masih didatangkan dari luar negeri. Antara lain, baja, plastik jenis tertentu, aluminium, serta bahan sejenis lainnya.

Hadi menambahkan, kebijakan subtitusi impor harus diprioritaskan di sektor hulu yang terdaftar di original equipment manufacturer (OEM) sehingga meningkatkan nilai tambah lokal, daya saing, serta kebertahanan perusahaan komponen.

Di sisi lain, pihak swasta juga harus berperan dalam subtitusi impor ini. "Pelaku usaha harus memastikan produk hulu mana yang telah memenuhi persyaratan produk sesuai dengan OEM," imbuhnya.

Ketergantungan impor ini secara perlahan mematikan industri komponen skala kecil dan menengah. Pasalnya, industry kelas ini tidak memiliki akses untuk mendatangkan bahan baku dari luar negeri.

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKO) Rosalina Faried menjelaskan, fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) untuk bahan baku komponen juga tidak dinikmati oleh IKM.

Pasalnya tidak ada koordinator untuk memudahkan importasi tersebut. Di sisi lain, adanya sistem kuota juga menghambat IKM untuk bisa mengimpor bahan baku. Pasalnya kebutuhan bahan baku untuk IKM tidak sebesar perusahaan besar.

"Kalau dilihat darikebutuhan satu perusahaan IKM memang tidak sebanding dengan perusahaan besar. Tapi kalau ditotal seluruh IKM kebutuhannya sama dengan perusahaan besar. Yang jadi masalah tidak ada koordinator," keluhnya.

Dia berharap pemerintah segera bersikap untuk mendukung industri komponen kelas kecil dan menengah. Pasalnya, IKM komponen merupakan pondasi dari industri kendaraan bermotor. IKM komponen yang bermain di tier 2 dan tier 3 menjadi supplier tier 1.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : MediaDigital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper