Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Optimistis Penjualan Terjaga Seiring Hadirnya Produk Baru

Meski penjualan wholesales kendaraan premium pada kuartal I/2015 anjlok sekitar 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pelaku usaha mengaku masih optimis penjualan akan terjaga dengan stimulus produk baru
Gaikindo optimistis pertumbuhan penjualan mobil mewah tetap terjaga/ilustrasi
Gaikindo optimistis pertumbuhan penjualan mobil mewah tetap terjaga/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Meski penjualan wholesales kendaraan premium pada kuartal I/2015 anjlok sekitar 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pelaku usaha mengaku masih optimis penjualan akan terjaga dengan stimulus produk baru.

Pada kuartal I/2015 penjualan kendaraan premium yang tercatat oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencapai 1.726 unit. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.273 unit.

Secara total, jumlah penjualan mobil mewah dari pabrikan yang tergabung dalam Gaikindo pada tahun lalu mencapai 9.042 unit. Sedangkan pada 2013 jumlahnya sebanyak 9.881 unit.

Untuk menggenjot pasar, setidaknya sudah 12 mobil mewah di awal tahun ini diperkenalkan pada konsumen di Tanah Air, baik dari pabrikan anggota Gaikindo ataupun bukan. Pada Maret lalu BMW meluncurkan Active Tourer, sebelumnya Mini merilis varian Cooper 5 Door dan Lexus memasarkan NX 200T.

Tak ketinggalan pada bulan yang sama pabrikan asal Inggris, Aston Martin memasarkan secara resmi lima produk unggulannya ke pasar Indonesia. Sebelumnya, pada Februari importir umum Prestige memasarkan mobil listrik Tesla Model S.

Pada Januari lalu tiga kendaraan premium baru pun telah diluncurkan yaitu Rolls Royce Ghost Series II, The New Porsche Cayenne, dan Porsche 911 Targa 4S. Dari informasi yang dihimpun Bisnis, beberapa jenis kendaraan premium baru pun direncanakan mulai mengaspal tahun ini.

Porsche rencananya akan kembali meluncurkan tiga varian baru. Pun demikian dengan Grup BMW Indonesia yang berencana meluncurkan tak kurang dari 10 model baru baik Mini maupun BMW. Lexus pun tak mau ketinggalan, berencana meluncurkan sedan sport pada semester II/2015.

Demikian pula dengan pemuncak penjualan mobil mewah Mercedes Benz, meski enggan membocorkan produk yang akan dirilis, tapi mengakui jika tahun ini akan meluncurkan produk baru.

Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja mengatakan, penurunan penjualan mobil mewah di awal 2015 karena nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang melebihi Rp13.000 per $1. Hal itu sangat memukul pasar karena semua mobil mewah masih impor.

Selain itu, pasar masih sulit menerima kenyataan jika mobil mewah dengan kapasitas dapur pacu lebih dari 3.000 cc dikenakan PPnBM 125%. Dia menilai, kedua hal itu cenderung membuat konsumen wait and see.

“Tahun ini pasar belum banyak bergerak sebenarnya, pasar masih wait and see kelihatannya. Program ekonomi pemerintah pun yang diharapkan menumbuhkan optimisme pasar belum sepenuhnya berjalan di awal tahun,” katanya kepada Bisnis, Selasa (21/4).

Dia menyatakan pasar akan kembali bergirah meski ekonomi melemah, bila pabrikan memberikan stimulus dengan peluncuran produk baru. Adrian berasumsi, di awal tahun ini pabrikan mobil mewah belum secara agresif mengeluarkan produk baru.

Menurutnya pasar pada kuartal II/2015 akan berangsur menanjak, akan tetapi secara total pada semester I penjualan belum terlalu “nendang”. Harapannya pasar pada paruh kedua tahun ini akan lebih baik karena pergerakan ekonomi dinilai cenderung positif.

“Konsumen kendaraan premium untuk beli mobil itu uangnya ada, hanya mereka senang tidak senang untuk belanja. Senang karena suka modelnya atau yang kedua merasa bisnisnya lebih bagus, mereka menunggu kondisi stabil,” ujarnya.

Karena pasar pada awal tahun cukup berat, dia menyimpulkan tahun ini total pasar mobil mewah tidak akan bergerak jauh dari capaian tahun lalu.

Vice President Sales BMW Group Indonesia Jentri Izhar mengatakan terlalu cepat jika penurunan pasar pada kuartal pertama dijadikan patokan. Dia menilai pasar mobil premium perkembangannya tidak bisa disamakan dengan kondisi industri otomotif secara total yang diperkirakan stagnan.

“Kami masih yakin segmen premium akan lebih sehat dibandingkan total industri. Karena pertumbuhannya bagus, ini pasar yang sehat pertumbuhannya,” tuturnya.

Keyakinan pasar bertumbuh didukung pula dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan sekitar 5,5% yang akan menguatkan daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah yang diperkirakan bertambah. Tidak hanya itu, pertumbuhan diharapkan karena adanya kemauan pemerintah RI menggenjot pembangunan infrastruktur.

“GDP terus tumbuh, kelas menengah bertambah sehingga banyak yang bergeser ke segmen premium. Tapi di luar itu kondisi makro ekonomi seperti rupiah atau kenaikan bahan bakar di luar kendali kami dan jadi tantangan,” ujarnya.

Marketing and PR Manager Aston Martin Jakarta Achmad Hussein Slamet mengatakan, memang saat ini pasar mobil mewah cenderung lesu. Akan tetapi pihaknya optimistis pasar akan membaik. Dia mengamini Jentri jika pertumbuhan ekonomi  dan potensi populasi masyarakat penikmat mobil premium akan terus bertumbuh.

Bahkan menurutnya, karena potensi itu kini pasar Indonesia menjadi yang terbesar bagi kendaraan sport premium di kawasan Asia Tenggara. Di sisi lain dia tidak menampik jika rupiah yang anjlok dan PPnBm menjadi tantangan bagi pelaku bisnis.

“Beberapa tahun ke depan Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan milyarder terbanyak di Asia. Karena potensi itu kami percaya diri buka pasar secara resmi tahun ini dan pasar kemungkinan kecil terpengaruh pelambatan ekonomi di kelas ini karena ini jadi gaya hidup,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper