Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SEPEDA MOTOR: Pengusaha Berharap Tumbuh pada Kuartal II

Pasar sepeda motor pada kuartal I/2015 diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan kuartal terakhir tahun lalu karena pelambatan ekonomi, tetapi pelaku usaha menilai penjualan akan merangkak naik pada kuartal II karena terdorong Lebaran
Pengendara sepeda motor menembus hujan deras. Pengusaha berharap penjualan naik pada semester II/JIBI
Pengendara sepeda motor menembus hujan deras. Pengusaha berharap penjualan naik pada semester II/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pasar sepeda motor pada kuartal I/2015 diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan kuartal terakhir tahun lalu karena pelambatan ekonomi, tetapi pelaku usaha menilai penjualan akan merangkak naik pada kuartal II karena terdorong Lebaran.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat total penjualan secara wholesales pada kuartal VI/2014 mencapai 1,829 juta unit, atau rata-rata penjualan sebulan hanya 609.675 unit. Dari informasi yang dihimpun Bisnis,  rata-rata penjualan per bulan yang diharapkan pelaku usaha mencapai angka psikologis 700.000 unit.

Pelaku usaha memang menilai pasar sepeda motor pada tahun ini cenderung stagnan. Padahal, setidaknya sejak 2012 total penjualan sepeda motor di Indonesia selalu menanjak. Tercatat pada 2012 penjualan mencapai 7,141 juta unit dan tahun berikutnya 7,771 juta unit. Pada 2014 total penjualan mencapai 7,908 unit.

“Karena kuartal II itu mendekati Lebaran. Di sisi lain di beberapa daerah pertanian dan perkebunan yang biasa musim panen pada April tampaknya lancar dibandingkan tahun lalu yang terkendala bencana alam,” ujar Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI kepada Bisnis, Selasa (27/1/2015).

General Marketing and Sales Two Wheels PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengamini hal itu. Bahkan menurut dia, penjualan sepanjang Januari tidak menunjukkan pergerakan yang berarti.

Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Margono Tanuwijaya, meski harga bahan bakar minyak kembali diturunkan oleh pemerintah, inflasi yang ditimbulkan masih membekas dan mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap sepeda motor.

Dia mengatakan, setidaknya pasar akan kembali pulih dalam enam bulan pasca kenaikan harga. Akan tetapi dalam kurun waktu tersebut pasar cenderung perlahan menanjak.

“Dengan melihat kondisi ekonomi yang ada ini baru prediksi. Pasar kuartal I tahun ini akan cenderung sama dengan tahun lalu. Dan recovery pada kuartal berikutnya,” katanya.

Margono pun menilai pasar pada 2015 tidak akan bergerak banyak dari raihan tahun lalu. Meski demikian, pihaknya optimistis bisa mengatrol penjualan di kisaran 5,1 juta hingga 5,3 juta unit tahun ini, atau naik dari raihan tahun lalu yang mencapai 5,05 juta unit.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengamini jika masyarakat cenderung menahan pembelian karena keadaan ekonomi yang belum membaik. Selain karena harga bahan bakar yang fluktuatif, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi ikut memperlemah pasar.

Mohammad Masykur, Asisten General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, mengamini analisis Michael. Selain karena nilai tukar rupiah, daya beli masyarakat pun dinilai Masykur terganggu suku bunga acuan Bank Indonesia yang dinaikan tahun lalu menjadi 7,75%.

“Dolar Amerika Serikat masih tinggi, suku bunga juga ternyata berpengaruh. Sekarang kondisinya bahan bakar pun harganya belum jelas [naik turun]. Saya rasa setelah Maret pasar baru membaik. Yang jadi polemik itu ekonomi yang melambat,”  paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper