Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF: Terpusat di Thailand, Kini Marak Masuk RI

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan saat ini ada 20 pabrik industri pendukung otomotif dari Thailand masuk ke Indonesia.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA-  Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan saat ini ada 20 pabrik industri pendukung otomotif dari Thailand masuk ke Indonesia.

Hal itu disebabkan adanya perkembangan yang positif dari industri otomotif dalam negeri.

"Ada sekitar 20 industri pendukung otomotif dari Thailand masuk ke Indonesia, mereka umumnya membuat pabrik kedua di Indonesia," kata Budi di Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin (1/9/2014).

Dia mengatakan proses pendirian pabrik tersebut dilakukan satu per satu, sehingga tidak langsung secara keseluruhan dibangun.

Menurut dia, keuntungan dari pendirian pabrik itu antara lain dapat mesubstitusi impor, meningkatkan nilai tambah, pajak meningkat, penyerapan tenaga kerja, dan bahan baku dalam negeri terserap.

"Industri dari Australia juga sedang kami jajaki, kalau mereka pindah maka harus ada 'partner' di Indonesia sehingga mereka sedang mencari," ujarnya.

Dia mengatakan bahan baku dalam negeri untuk industri kendaraan belum semuanya terpenuhi. Menurut dia, bahan baku yang sudah dipenuhi dari dalam negeri yaitu plat baja tebal untuk chasis dan plat baja untuk kerangka bagian dalam mobil.

"Namun plat baja untuk bagian luar mobil belum terpenuhi dari dalam negeri. Namun sekarang sedang dibangun pabrik baja untuk body luar kendaraan oleh Krakatau Steel," ujarnya.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Sudirman MR mengatakan saat ini ada peningkatan jumlah industri pendukung otomotif khususnya industri komponen. Industri itu menurut dia awalnya terpusat di Thailand namun saat ini mulai masuk ke Indonesia.

"Perpindahan itu karena pasar otomotif Indonesia sangat baik, karena penjualan bisa melebihi satu juta unit," kata Sudirman.

Dia mengatakan tahapan selanjutnya yang harus dilakukan adalah kemampuan Indonesia menyediakan bahan baku dalam negeri untuk industri tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper