Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bersama pemerintah tengah putar otak untuk menggenjot penjualan mobil domestik yang masih loyo sepanjang tahun berjalan.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengakui bahwa kinerja industri otomotif melemah seiring dengan lesunya daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan terobosan baru berupa insentif atau revolusi perpajakan guna mendorong penjualan kendaraan.
“Ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Daya beli merosot. Oleh sebab itu, industri otomotif juga terkena dampaknya. Tetapi saya harus menyikapi dengan sangat hati-hati,” ujar Nangoi di Jakarta, dikutip Kamis (19/6/2025).
Sepanjang periode Januari-Mei 2025, total penjualan mobil wholesales turun 5,5% (year-on-year/YoY) menjadi 316.981 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 335.405 unit.
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun susut 9,2% menjadi 328.852 unit, dibandingkan 5 bulan pertama 2024 sebanyak 362.163 unit.
Menurutnya, industri otomotif merupakan barometer kesuksesan ekonomi suatu negara, terutama negara besar seperti Indonesia yang sangat berfokus terhadap manufaktur. Terlebih, industri otomotif Indonesia menaungi lebih dari 1,6 juta pekerja dan ditopang oleh industri-industri pendukung.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Nangoi mengatakan pihaknya juga sudah berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari berbagai terobosan baru dalam rangka menggenjot penjualan mobil, salah satunya terkait peluang adanya insentif baru.
“Mungkin nanti kalau kami sudah berhasil melakukan terobosan, akan segera kami umumkan kepada teman-teman otomotif dan juga rekan-rekan wartawan mengenai terobosan seperti apa, apakah insentif baru, atau revolusi dalam bidang perpajakan dan segala macam, nanti kita akan lihat sama-sama," kata Nangoi.
Di lain sisi, para pelaku industri otomotif juga bertaruh asa pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang akan diselenggarakan pada tanggal 24 Juli-3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.
Pameran GIIAS 2025 tersebut dimeriahkan oleh sebanyak 63 merek otomotif, termasuk mobil penumpang, sepeda motor, kendaraan komersial dan karoseri. Sehingga diharapkan pameran itu mampu menggairahkan pasar.
“Jadi di Indonesia industri otomotif sedang tidak baik-baik saja, tetapi bukan berarti bahwa kita akan jatuh terus, tidak. Bulan depan dengan ditopang oleh GIIAS, kita harapkan market domestik bisa akan membaik,” pungkas Nangoi.