Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Domestik di Thailand Mulai Terungkit Usai 2 Tahun Lesu

Penjualan mobil domestik di Thailand naik tipis pada April 2025. Namun, produksi dan ekspor tertekan.
Mobil listrik BYD Co. tipe Dolphin Surf yang diperkenalkan di Paris pada Rabu (21/5/2025)./Bloomberg-Cyril Marcilhacy
Mobil listrik BYD Co. tipe Dolphin Surf yang diperkenalkan di Paris pada Rabu (21/5/2025)./Bloomberg-Cyril Marcilhacy

Bisnis.com, JAKARTA — Industri otomotif Thailand menunjukkan sinyal pemulihan seiring dengan penjualan mobil domestik yang mengalami kenaikan tipis pada April 2025. Namun, kinerja produksi dan ekspor kendaraan di Thailand masih mencatatkan penurunan.

Mengacu data Federasi Industri Thailand (FTI), penjualan mobil domestik di Negeri Gajah Putih itu naik 0,97% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada April 2025. Hal itu menandakan pertumbuhan pertama dalam hampir 2 tahun terakhir. 

Federasi Industri Thailand atau FTI mengungkapkan adanya kenaikan penjualan didorong oleh segmen mobil penumpang, sementara itu penjualan pikap masih tertekan akibat ketatnya akses pembiayaan. 

"Produksi segmen pikap dan truk turun hingga 33%, mencerminkan lemahnya kondisi ekonomi domestik," ujar Juru Bicara Divisi Otomotif FTI, Surapong Paisitpattanapong mengutip Reuters, Selasa (27/5/2025). 

Secara keseluruhan, produksi mobil di Thailand pada April turun 0,4% menjadi 104.250 unit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menandai penurunan selama 21 bulan berturut-turut. 

Sepanjang 4 bulan pertama tahun 2025, total produksi kendaraan mencapai 456.749 unit atau ambles 11,96% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, ekspor kendaraan di Thailand juga mengalami kontraksi 6,31% secara tahunan pada April 2025, meskipun koreksinya tidak sedalam dibandingkan penurunan 14,91% pada Maret.

Meski demikian, Thailand tetap menjadi pusat produksi dan ekspor otomotif terbesar di Asean, menjadi basis bagi produsen global seperti Toyota, Honda, dan BYD. Namun, tantangan seperti tingginya rasio utang rumah tangga dan ketatnya persyaratan kredit terus membebani penjualan domestik.

Alhasil, pelaku industri otomotif di Thailand menunjukkan optimisme yang lebih berhati-hati. Di lain sisi, pameran otomotif Bangkok International Motor Show 2025 berhasil mencatatkan lebih dari 70.000 pemesanan kendaraan, memberikan harapan bagi peningkatan penjualan pada bulan-bulan mendatang. 

Selain itu, dukungan pemerintah melalui insentif pajak untuk kendaraan listrik dan jaminan kredit bagi pembelian pikap diharapkan dapat mendorong pemulihan sektor ini.

Dengan proyeksi produksi mobil mencapai 1,5 juta unit pada 2025, industri otomotif Thailand berupaya bangkit dari keterpurukan, meskipun upaya pemulihan masih menghadapi sejumlah tantangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper