Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) memprediksi capaian produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia bakal tembus hingga 2,5 juta unit per tahun pada 2030.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani mengatakan, prediksi tersebut seiring dengan maraknya pabrikan EV yang mulai membangun pabrik di Indonesia, seperti BYD, VinFast hingga Geely.
"Karena kita lihat, produksi kendaraan listrik ini akan terus meningkat. Pada tahun 2030, kita memprediksi produksi kendaraan listrik dapat meningkat menjadi 2,5 juta unit per tahunnya,” ujar Rosan di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah berjanji akan memberikan insentif lebih besar bagi para produsen kendaraan listrik yang meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
“Tentunya kita pun akan memberikan insentif lebih besar lagi apabila mereka melakukan TKDN. Jadi konsepnya ini kita akan ubah dengan TKDN lebih tinggi, insentifnya kita akan berikan lebih besar lagi. Kita lebih positive approach lah ke depannya mengenai TKDN ini,” katanya.
Menurutnya, sejak 2024 hingga Maret 2025, sudah ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan pemindahan investasinya dan sudah mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp15,4 triliun untuk rencana produksi mobil EV dengan kapasitas 280.000 unit per tahunnya.
Baca Juga
"Jadi sudah ada tujuh perusahaan, itu ada BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, ada VinFast dan VW. Itu yang sudah mulai menyatakan pemindahan dan sudah mulai berjalan. Karena kita lihat, baik produksi kendaraan listrik ini akan terus meningkat," tutur Rosan.
BKPM pun juga tengah berupaya untuk menjaring investor stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) atau charging station di Indonesia seiring dengan pertumbuhan EV yang semakin pesat. Pemerintah pun menyiapkan insentif hingga 300% untuk perusahaan swasta yang mengembangkan fasilitas reasearch & development (R&D) di Indonesia.
Rosan mengatakan, rata-rata pertumbuhan penjualan kendaraan listrik per tahun dari 2019 sampai 2024 mencapai kurang lebih 331%.
Sementara itu, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil listrik pada 2024 sebanyak 43.188 unit atau melesat 153,28% secara year-on-year (yoy) dibandingkan pada 2023 sebanyak 17.051 unit.
Adapun, realisasi nilai investasi di industri kendaraan listrik tembus Rp157 triliun dalam 4 tahun terakhir periode 2020-2024.