Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrikan Makin Ramai, RI Diproyeksi Produksi EV 2,5 Juta Unit per Tahun di 2030

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memprediksi produksi mobil listrik di Indonesia bakal tembus hingga 2,5 juta unit per tahun pada 2030.
Mobil listrik BYD tipe M6 diluncurkan dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Mobil listrik BYD tipe M6 diluncurkan dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) memprediksi capaian produksi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia bakal tembus hingga 2,5 juta unit per tahun pada 2030.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani mengatakan, prediksi tersebut seiring dengan maraknya pabrikan EV yang mulai membangun pabrik di Indonesia, seperti BYD, VinFast hingga Geely.

"Karena kita lihat, produksi kendaraan listrik ini akan terus meningkat. Pada tahun 2030, kita memprediksi produksi kendaraan listrik dapat meningkat menjadi 2,5 juta unit per tahunnya,” ujar Rosan di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah berjanji akan memberikan insentif lebih besar bagi para produsen kendaraan listrik yang meningkatkan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

“Tentunya kita pun akan memberikan insentif lebih besar lagi apabila mereka melakukan TKDN. Jadi konsepnya ini kita akan ubah dengan TKDN lebih tinggi, insentifnya kita akan berikan lebih besar lagi. Kita lebih positive approach lah ke depannya mengenai TKDN ini,” katanya.

Menurutnya, sejak 2024 hingga Maret 2025, sudah ada tujuh produsen kendaraan listrik yang menyatakan pemindahan investasinya dan sudah mulai melakukan konstruksi dengan nilai total Rp15,4 triliun untuk rencana produksi mobil EV dengan kapasitas 280.000 unit per tahunnya.

"Jadi sudah ada tujuh perusahaan, itu ada BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, ada VinFast dan VW. Itu yang sudah mulai menyatakan pemindahan dan sudah mulai berjalan. Karena kita lihat, baik produksi kendaraan listrik ini akan terus meningkat," tutur Rosan.

BKPM pun juga tengah berupaya untuk menjaring investor stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) atau charging station di Indonesia seiring dengan pertumbuhan EV yang semakin pesat. Pemerintah pun menyiapkan insentif hingga 300% untuk perusahaan swasta yang mengembangkan fasilitas reasearch & development (R&D) di Indonesia.

Rosan mengatakan, rata-rata pertumbuhan penjualan kendaraan listrik per tahun dari 2019 sampai 2024 mencapai kurang lebih 331%.

Sementara itu, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil listrik pada 2024 sebanyak 43.188 unit atau melesat 153,28% secara year-on-year (yoy) dibandingkan pada 2023 sebanyak 17.051 unit. 

Adapun, realisasi nilai investasi di industri kendaraan listrik tembus Rp157 triliun dalam 4 tahun terakhir periode 2020-2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper