Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil Kuartal I/2025 Lesu, Gaikindo Sebut Kelas Menengah Tertekan

Gaikindo sebut Kelas menengah tertekan dibuktikan dengan lesunya penjualan mobil kuartal I/2025.
Pengunjung mencari informasi di salah satu showroom mobil di Jakarta, belum lama
Pengunjung mencari informasi di salah satu showroom mobil di Jakarta, belum lama

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) blak-blakan soal penyebab penjualan mobil nasional yang lesu sepanjang kuartal I/2025.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, salah satu faktor penyebab turunnya penjualan mobil karena daya beli masyarakat kelas menengah mengalami penurunan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya 9,4 juta penduduk kelas menengah telah 'turun kasta' ke kelompok aspiring middle class (calon kelas menengah) selama 2019 sampai dengan 2024. 

Akibatnya pada 2024, jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta atau 17,13% dari total penduduk Indonesia.

"Kalau dilihat memang belakangan ini ada indikasi bahwa daya beli masyarakat kelompok menengah itu cenderung sedang tertekan. Nah, sehingga mereka tentunya memilih pengeluaran yang dianggap betul-betul diperlukan," jelas Kukuh kepada Bisnis, Selasa (15/4/2025).

Berdasarkan data terbaru Gaikindo yang diterima Bisnis, total penjualan mobil secara wholesales pada Maret 2025 mencapai 70.892 unit atau turun 5,1% secara year-on-year (YoY) dibandingkan Maret 2024 sebanyak 74.720 unit.

Di lain sisi, penjualan mobil secara ritel alias dari dealer ke konsumen juga turun sebesar 6,8% menjadi 76.582 unit pada Maret 2025, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 82.170 unit.

Adapun, jika ditinjau secara bulanan, penjualan mobil secara wholesales turun 2% menjadi 70.892 unit pada Maret 2025, dibandingkan dengan penjualan Februari 2025 sebanyak 72.336 unit.

Namun, penjualan mobil secara ritel justru mengalami kenaikan 9,6% menjadi 76.582 unit pada Maret, dibandingkan Februari 2025 sebesar 69.872 unit.

“Ya, kalau penjualan wholesales pada Maret sedikit turun karena di akhir bulannya kan ada Lebaran, ya. Jadi itu kan pengiriman dari pabrik ke dealer sedikit berkurang. Tetapi kalau dilihat dari penjualan retailnya kan meningkat,” kata Kukuh.

Sepanjang kuartal I/2025, penjualan mobil wholesales turun 4,7% menjadi 205.160 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 215.250 unit.

Penjualan mobil secara ritel pun susut 8,9% menjadi 210.483 unit, dibandingkan 3 bulan pertama 2024 sebanyak 231.027 unit.

Sebagai gambaran, kondisi pada kuartal I/2025 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya hampir serupa, yakni sama-sama menjelang momentum Lebaran atau Hari Raya Idulfitri, yang seharusnya mendorong penjualan mobil.

Artinya, turunnya penjualan mobil pada tiga bulan pertama 2025 mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper