Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja bisnis otomotif PT Astra International Tbk. (ASII) konsisten mencatatkan kontribusi sekitar 40% dari total pendapatan perseroan selama lima tahun terakhir periode 2020-2024.
Perlu diketahui, Grup Astra (ASII) menaungi sederet produsen otomotif Jepang, seperti Toyota, Daihatsu hingga Isuzu yang hingga kini masih merajai pasar mobil nasional.
Selain itu, ASII juga menaungi perusahaan produsen sepeda motor, PT Astra Honda Motor (AHM) juga merajai pasar kendaraan roda dua di Indonesia.
Menilik laporan keuangan konsolidasian ASII pada 2024, sektor bisnis otomotif berkontribusi sebesar Rp133,05 triliun, atau sekitar 40,2% dari total pendapatan Grup Astra sebanyak Rp330,92 triliun.
Pendapatan bersih dari segmen usaha otomotif Astra naik 3,74% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan pada 2023 sebesar Rp128,25 triliun.
Secara terperinci, pendapatan bersih dari pihak berelasi yakni PT Toyota Astra Motor (TAM) sebanyak Rp1,13 triliun pada 2024, atau naik dibandingkan periode sama pada 2023 sebanyak Rp687 miliar.
Baca Juga
Di lain sisi, ada juga agen pemegang merek (APM) yang dinaungi Grup Astra mencatatkan penurunan pendapatan. Misalnya, PT Astra Honda Motor (AHM) mencatatkan pendapatan Rp4,47 triliun pada 2024, turun dibandingkan 2023 sebesar Rp4,51 triliun.
Lalu, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatatkan pendapatan Rp2,73 triliun pada 2024, turun dari 2023 Rp3,19 triliun. Selain itu, pendapatan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mencapai Rp395 miliar pada 2024, dari tahun sebelumnya Rp511 miliar.
Adapun, pada 2023 pendapatan segmen bisnis otomotif Astra sebesar Rp128,25 triliun, atau berkontribusi 40,51% dari total pendapatan ASII sebanyak Rp316,56 triliun.
Sementara itu pada 2022, pendapatan ASII di segmen bisnis otomotif sebesar Rp121,05 triliun, dengan kontribusi sekitar 40,16% dari total pendapatan perseroan sebanyak Rp301,37 triliun.
Beralih ke 2021, bisnis otomotif ASII menyumbang Rp96,74 triliun, atau 41,43% dari total pendapatan Rp233,48 triliun. Terakhir, pada 2020 pendapatan segmen otomotif Astra sebesar Rp67,94 triliun atau 38,81% dari total pendapatan Rp175,04 triliun.
Sebagai pengingat, pada 2020 dan 2021, Indonesia dihantam pandemi Covid-19 yang turut berdampak pada terpuruknya penjualan mobil nasional.
Tren Kinerja Bisnis Otomotif Grup Astra (ASII) 5 Tahun Terakhir
Tahun |
Bisnis Otomotif |
Total Pendapatan |
Kontribusi |
2024 |
Rp133,05 triliun |
Rp330,92 triliun |
40,2% |
2023 |
Rp128,25 triliun |
Rp316,56 triliun |
40,51% |
2022 |
Rp121,05 triliun |
Rp301,37 triliun |
40,16% |
2021 |
Rp96,74 triliun |
Rp233,48 triliun |
41,43% |
2020 |
Rp67,94 triliun |
Rp175,04 triliun |
38,81% |