Bisnis.com, JAKARTA --- Emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) blak-blakan menyebutkan bahwa sebagian besar masyarakat masih ragu-ragu untuk membeli mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) bekas.
Presiden Direktur ASLC Jany Candra mengatakan, saat ini permintaan terhadap mobil bekas listrik masih tergolong rendah karena harga jual kembali di pasar mobil bekas turun signifikan.
"Faktor utama yang memengaruhinya adalah nilai jual kembali atau resale value yang masih rendah," ujar Jany kepada Bisnis, dikutip Rabu (5/3/2025).
Adapun, turunnya harga jual kembali mobil listrik bekas menjadi tantangan bagi adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Sebab, masyarakat menjadi ragu untuk membeli mobil listrik.
Sebagai contoh, mengacu laman resmi Hyundai per Maret 2025, harga Hyundai Ioniq 5 berkisar antara Rp738,3 juta untuk tipe terendah Prime STD Range. Sementara itu, tipe tertingginya Ioniq 5 Batik seharga Rp911,2 juta.
Di lain sisi, menilik harga di laman jual-beli mobil bekas OLX.id, Hyundai Ioniq 5 2023 varian Signature Long Range berkisar antara Rp505 juta hingga Rp558 juta. Artinya, dalam 2 tahun, harga Ioniq 5 bekas turun hingga Rp200 juta-Rp300 jutaan.
Baca Juga
Selain itu, ada juga mobil listrik Kia EV6 GT-Line yang seharga Rp1,34 miliar dan Kia EV6 GT dibanderol Rp1,79 miliar. Namun, di OLX, harga KIA EV6 GT bekas lansiran tahun 2023 berkisar Rp775 juta-Rp850 juta.
Selain itu, lanjut Jany, tantangan penjualan mobil listrik bekas yakni kendala struktural, seperti ketersediaan stasiun pengisian daya dan kebutuhan instalasi listrik yang memadai di rumah.
"Hal ini membuat konsumen cenderung berpikir dua kali sebelum membeli mobil listrik bekas," katanya.
Strategi Dorong Penjualan
Jany mengatakan, hingga akhir September 2024, karena laporan kinerja full year 2024 masih dalam proses audit, penjualan mobil bekas ASLC mencapai lebih dari 2.400 unit. Angka itu meningkat 18% secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2023.
Sementara itu, segmen lelang juga mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 33%, mencapai sekitar 92.000 unit, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Pada 2025, ASLC memproyeksikan permintaan mobil bekas tetap kuat, didorong oleh harga mobil baru yang terus meningkat, menjadikannya alternatif bagi konsumen," jelas Jany.
Alhasil, untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan kinerja yang positif, ASLC secara aktif memantau kinerja cabang Caroline.id agar setiap cabang dapat beroperasi secara optimal. Caroline.id pun memilih lokasi yang strategis untuk memastikan efektivitas dan potensi pasar yang maksimal.
"Kami juga berencana membuka beberapa cabang baru di 2025 di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat," pungkasnya.
Adapun, hingga saat ini, total dealer Caroline.id sebanyak 16 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Sementara untuk JBA, hingga kini hub lelang ada di 35 titik di seluruh Indonesia.