Bisnis.com, JAKARTA - Tiga raksasa otomotif asal Jepang, Toyota, Daihatsu dan Honda tengah menyiapkan strategi masing-masing untuk merebut pasar mobil segmen low cost green car (LCGC).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan LCGC tercatat sebesar 12.244 unit pada Januari 2025. Namun, angka itu turun 27% secara year-on-year (yoy) dibandingkan Januari 2024 sebesar 16.836 unit.
Sementara itu, jika ditinjau secara bulanan, penjualan LCGC secara keseluruhan juga ambles 15% (month-to-month/mtm) dibandingkan Desember 2024 sebanyak 16.836 unit.
Adapun, mobil LCGC dirancang untuk mengonsumsi 1 liter bahan bakar untuk jarak minimal 20 kilometer. Mobil ini juga diproduksi dengan cc yang kecil, yaitu 1.000 cc dan 1.200 cc sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar.
Program LCGC bertujuan untuk mendukung kemandirian industri otomotif dan mengantisipasi peningkatan permintaan kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan terjangkau. Harga LCGC pun relatif terjangkau, berkisar Rp150 juta hingga Rp180 jutaan.
Berikut Strategi Toyota, Daihatsu, dan Honda dalam menggenjot penjualan LCGC pada 2025:
Honda Siap Tebar Promo LCGC
Produsen otomotif asal Jepang, PT Honda Prospect Motor (HPM) mengungkapkan strategi perseroan dalam menggenjot penjualan mobil segmen low cost green car (LCGC), Brio Satya.
Data Gaikindo mencatat, Honda Brio Satya kini merajai pasar LCGC dengan mencatatkan penjualan sebanyak 4.355 unit pada Januari 2025. Pangsa pasar Brio Satya di segmen mobil hemat ramah lingkungan itu pun tembus 35%.
Sales & Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan model LCGC merupakan segmen yang paling diminati di pasar otomotif Indonesia.