Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Bakal Kerek Tarif Masuk Mobil, Berang Ekspor AS Dipersulit

Kabinet Trump telah mengajukan berbagai opsi kebijakan mengerek tarif impor, khususnya produk mobil.
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Kenny Holston
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Kenny Holston

Bisnis.com, JAKARTA- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melontarkan ancaman mengerek tarif impor terutama bagi produk mobil, secepatnya pada 2 April.

Sebelumnya, kabinet Trump telah mengajukan berbagai opsi kebijakan mengerek tarif impor. Trump sangat berhasrat untuk menaikkan tarif  bea masuk, dengan tujuan memenangkan perdagangan global.

“Mungkin sekitar tanggal 2 April,” kata Trump saat menjawab pertanyaan tentang kapan tarif otomotif akan diberlakukan, dalam sesi penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Oval, dikutip dari Reuters, pada Sabtu (15/2/2025).

Dia optimistis akan segera meneken kebijakan tersebut. "Saya akan melakukannya pada tanggal 1 April... Tapi kami akan melakukannya pada tanggal 2 April," ungkapnya.

Ini adalah tindakan terbaru dari serangkaian tindakan perdagangan yang diumumkan Trump sejak menjabat untuk kedua kalinya pada 20 Januari.

Sejak pelantikannya, dia telah mengenakan tarif sebesar 10% untuk semua impor dari China, di luar pungutan yang sudah ada, selain mengumumkan dan kemudian menunda selama sebulan tarif 25% atas barang-barang dari Meksiko dan impor non-energi dari Kanada.

Selain itu, dia menetapkan tanggal mulai 12 Maret untuk tarif 25% pada seluruh impor baja dan aluminium. Trump juga mengarahkan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik di setiap negara yang mengenakan pajak atas impor AS.

Perintah yang ditegaskan Trump akan menyamakan kedudukan bagi barang-barang Amerika di luar negeri dan menghidupkan kembali basis manufaktur AS yang telah lama menurun. Namun, kebijakan itu juga menimbulkan kebingungan di kalangan dunia usaha, membuat kesal sekutu lama AS dan memicu kekhawatiran di kalangan konsumen dan ekonom mengenai kenaikan inflasi yang baru.

Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana tarif otomotifnya sebelum berangkat ke propertinya di Florida pada akhir pekan. Namun apa yang dia pandang sebagai perlakuan tidak adil terhadap ekspor otomotif AS di pasar luar negeri telah lama menjadi hal yang menyakitkan baginya.

Uni Eropa, misalnya, memungut tarif 10% untuk impor kendaraan, empat kali lipat tarif mobil penumpang AS sebesar 2,5%. Namun AS memungut tarif sebesar 25% untuk truk pikap impor yang sangat menguntungkan.

“Kami memuji gagasan Presiden Trump untuk mempertimbangkan semua impor kendaraan ke AS, sebuah langkah maju yang penting,” kata Chief Executive Ford Motor Co Jim Farley di X setelah pernyataan Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper