Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Pede Penjualan Mobil Naik, Meski Ada Aturan PPN 12%

Diguyur insentif hybrid, Toyota optimistis penjualan mobil mengalami kenaikan walau ada PPN 12%.
Pengunjung melihat mobil Kijang Inova Zenix di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/12/2022). Dok. JIBI
Pengunjung melihat mobil Kijang Inova Zenix di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (1/12/2022). Dok. JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM), yang dinaungi Grup PT Astra International Tbk. (ASII), optimistis penjualan mobil dapat meningkat tahun ini meski pasar otomotif dibayangi sejumlah tantangan, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% dan pungutan opsen pajak oleh pemerintah daerah. 

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menyebutkan alasannya karena pemerintah juga memberikan insentif terbaru untuk mobil hybrid yang diproduksi secara lokal, yakni insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3%.

"Kami optimis pada 2025 ini, market dapat meningkat dibanding 2024 mengingat dari pemerintah juga memberikan insentif terbaru untuk hybrid EV yang diproduksi secara lokal," ujar Anton kepada Bisnis, Kamis (2/1/2025).

Pasalnya, Toyota memiliki sejumlah model mobil hybrid rakitan lokal seperti Kijang Innova Zenix Hybrid hingga Yaris Cross Hybrid dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di atas 70%. 

Toyota berharap insentif ini tidak hanya meningkatkan pasar di 2025 tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai pilihan teknologi kendaraan ramah lingkungan.

Namun, untuk risiko penurunan penjualan, Toyota juga akan melakukan monitor dari waktu ke waktu terkait situasi di pasar otomotif, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Tak hanya itu, dia mengatakan Toyota juga tengah putar otak untuk mengompensasi kenaikan harga jual mobil akibat kenaikan tarif PPN menjadi 12%.

Saat ini, perseroan belum menentukan berapa persen kenaikan harga jual mobil lantaran masih dalam proses finalisasi harga untuk penyesuaian terhadap PPN 12%. 

Namun, Toyota akan berkoordinasi dengan para perusahaan manufaktur agar tidak menaikkan harga komponen otomotif, mengingat sebagian besar mobil perseroan diproduksi lokal.

"Untuk mengkompensasi kenaikan harga dari komponen pajak di tahun 2025, TAM berkoordinasi intens dengan manufaktur untuk tidak menaikkan harga dari sisi produsen," tuturnya.

Secara internal, dia mengatakan Toyota pastinya juga mendiskusikan strategi bersama diler dan value chain untuk terus menyediakan paket solusi mobilitas serta layanan purnajual (aftersales) yang kompetitif guna memenuhi beragam kebutuhan.

Berdasarkan data Gaikindo, Toyota membukukan penjualan secara wholesales sebanyak 26.984 unit pada November 2024. Angka itu turun tipis 0,17% secara bulanan dibandingkan Oktober 2024 sebanyak 27.030 unit.

Sementara itu, sepanjang periode Januari-November 2024, Toyota Astra Motor membukukan penjualan mobil wholesales sebanyak 262.315 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper