Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Kinerja Keuangan Volkswagen yang Dilanda Krisis di Jerman

Kinerja keuangan Volkswagen lesu imbas dilanda krisis di Jerman yang berimbas pada penutupan pabrik hingga PHK massal
vw, volkswagen
vw, volkswagen

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW) menorehkan kinerja keuangan yang lesu pada kuartal III/2024. 

Musababnya, VW tengah dilanda krisis yang menyebabkan perseroan akan menutup tiga pabrik setelah 87 tahun beroperasi, serta melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan secara massal.

Mengutip Bloomberg pada Senin (4/11/2024), laba operasi VW anjlok 42% menjadi 2,86 miliar euro, atau US$3,1 miliar pada kuartal ketiga tahun ini, disusul pendapatan yang juga merosot dibandingkan tahun lalu.

Tak hanya itu, margin operasi Volkswagen juga menyusut menjadi hanya 3,6%, menandakan level terendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Chief Financial Officer Volkswagen, Arno Antlitz mengatakan, meskipun VW selama ini tidak pernah menghasilkan margin keuntungan yang tinggi, namun kondisi kali ini sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Volkswagen tidak menghasilkan uang yang cukup untuk mengembangkan produk-produk baru," ujar Antlitz mengutip Bloomberg pada Senin (4/11).

Perlu diketahui, rencana VW untuk menutup tiga pabrik di Jerman dan PHK massal mendapatkan penolakan keras dari serikat pekerja. Perusahaan tersebut juga dikabarkan akan melakukan pemotongan gaji sebesar 10% terhadap sekitar 140.000 karyawan.

Di lain sisi, Analis Bloomberg Intelligence, Michael Dean memperkirakan produsen mobil itu dapat menghemat 2,5 miliar euro per tahun — atau sekitar 1.900 euro per mobil yang terjual di Eropa — dengan melakukan penutupan pabrik. 

Pabrik VW di Emden, Hanover, dan Osnabruck adalah tiga pabrik VW yang utilisasinya tidak efektif. Divisi merek Audi pun telah berencana untuk menghentikan produksi kendaraan sport listrik awal tahun depan di sebuah lokasi di Brussels.

Sebagaimana diketahui, melemahnya pasar otomotif di Eropa, serta semakin ketatnya persaingan dengan merek-merek mobil listrik asal China menjadi salah satu faktor penyebab krisis yang melanda VW.

Alhasil, Anlitz menyebut bahwa VW perlu meraup lebih dari 10 miliar euro dalam bentuk penghematan biaya agar tetap kompetitif dengan para pesaingnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper