Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan adanya peluang bagi industri otomotif Indonesia menyalip Thailand yang kini tengah dilanda krisis otomotif.
Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika mengatakan Indonesia bisa mengambil alih posisi Thailand sebagai produsen otomotif nomor satu di Asia Tenggara.
Pasalnya, di Thailand, para produsen otomotif Jepang yang menguasai sekitar 80% pangsa pasar, kini mulai berguguran. Misalnya, Suzuki memutuskan menghentikan produksi, sedangkan Honda mengurangi setengah kapasitas produksinya.
Sementara itu, Indonesia memiliki kapasitas produksi terpasang mencapai 2,3 juta unit mobil, dan rerata utilisasi pabrik belum sepenuhnya terpakai.
"Krisis industri otomotif di Thailand juga dapat menjadi peluang industri otomotif Indonesia untuk mengambil alih posisi Thailand sebagai produsen otomotif nomor satu di Asean,” jelas Putu dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (29/8/2024).
Lebih lanjut, Putu menyampaikan, pemerintah terus mendorong peningkatan penggunaan komponen lokal sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
Baca Juga
“Dukungan terhadap supplier dalam negeri tidak hanya akan memperkuat ekonomi domestik tetapi juga meningkatkan ketahanan rantai pasok, menciptakan manfaat jangka panjang bagi seluruh sektor,” tegasnya.
Kendati demikian, pasar otomotif dalam negeri juga tengah menghadapi tantangan seiring dengan melemahnya penjualan mobil. Gaikindo mencatat, sepanjang Januari - Juli 2024, total penjualan secara wholesales tercatat sebesar 484.236 unit atau ambles 17,5% YoY dari periode sama 2023 sebesar 586.931 unit.
Sementara itu penjualan ritel juga turun 12,2% YoY menjadi 508.050 unit pada 7 bulan pertama 2024, dibandingkan 578.891 pada periode yang sama 2023.
Namun, produsen asal Jepang masih mendominasi di Indonesia. Penjualan mobil tertinggi masih diraih oleh Grup Astra, yakni Toyota dan Daihatsu masing-masing sebesar 27.126 unit dan 13.910 unit pada Juli 2024. Selanjutnya, disusul oleh Honda sebesar 6.249 unit, Mitsubishi 5.569 unit, dan Suzuki 5.410 unit.
Putu mengatakan, pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung para produsen memproduksi kendaraan listrik demi mencapai target net zero emission pada 2060, dengan berbagai dukungan kebijakan dan insentif yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Tak hanya itu, pameran otomotif seperti ajang Gaikindo International Auto Show (GIIAS) 2024 juga dapat mendorong pemulihan pasar otomotif Indonesia.