Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Mobil Listrik, Toyota Sebut Masih Ada Ruang Pasar untuk Berkembang

Penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 36.053 unit sepanjang semester I/2024, naik 59,97%.
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS
Logo Toyota di New York International Auto Show, di Manhattan, New York City, AS, 5 April 2023./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyebut produk elektrifikasi masih memiliki ruang untuk berkembang seiring pangsa pasarnya belum sampai 10% dari penjualan domestik sepanjang semester I/2024.

Bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 36.053 unit sepanjang semester I/2024, naik 59,97% dari 22.536 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Jumlah 36.053 unit produk elektrifikasi tersebut sekitar 8,83% dari 408.012 unit total penjualan domestik sepanjang semester I/2024.

“Masih sangat luas room to grow-nya. Apalagi memang trennya mengarah kesana,” kata Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) kepada Bisnis, Selasa (16/7/2024).

Sementara bila melihat Toyota tercatat penjualan wholesales produk elektrifikasi mencapai 12.878 unit sepanjang semester I/2024, naik 18,67% dari 10.818 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rinciannya untuk produk mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) melalui model bZ4x mencapai 15 unit, sedangkan untuk hybrid mencapai 12.823 unit.

Dari jajaran produk hybrid, model Kijang Innova Zenix HEV menjadi paling laris dengan jumlah 9.329 unit. Disusul oleh Yariss Cross HEV sebanyak 2.074 unit, dan Alphard Hybrid 1.075 unit.

“Capaian ini juga membuat Toyota masih menjadi market leader ya untuk segmen kendaraan elektrifikasi Indonesia,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan kolaborasi dari setiap merek, pemangku kepentingan, hingga kebijakan yang strategis akan semakin meningkatkan pasar elektrifikasi di Indonesia.

Pemerintah juga dinilai harus memberikan kebijakan untuk mendukung produk kendaraan yang mampu mengurangi emisi dan menumbuhkan industri otomotif dalam negeri.

“Sekaligus memberikan kesempatan lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi mengurangi emisi karbon dalam mobilitas hariannya,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper