Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan Toyota secara ritel mencapai 23.987 unit pada Juni 2024, turun 8,06% dari 26.092 unit dibandingkan Juni 2023.
Sementara penjualan ritel Toyota sepanjang semester I/2024 mencapai 140.608 unit dengan pangsa pasar 32,5%. Capaian penjualan tersebut turun 10,34% dari 156.830 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski mengalami penurunan penjualan, Toyota masih mampu mempertahankan pangsa pasar dan dominasinya sebagai merek terlaris di Indonesia.
“Toyota bersyukur masih bisa mempertahankan pertumbuhan positif pada market share dari 31,2% menjadi 32,5% pada semester I/2024,” tutur Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) kepada Bisnis, Selasa (9/7/2024).
TAM menilai perlu langkah dari para pemangku kepentingan untuk menggairahkan pasar otomotif domestik dan mencapai target penjualan 1,1 juta unit pada 2024.
Anton mengatakan terdapat beragam indikator yang menyebabkan penjualan mobil domestik lesu sepanjang paruh pertama 2024.
Pada awal tahun ini, penjualan mengalami penurunan seiring masih dalam suasana Pemilu 2024 yang membuat masyarakat cenderung menahan pembelian mobil baru.
Selain itu, pasar otomotif tengah dilanda berbagai sentimen negatif mulai dari ekonomi global, lesunya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, hingga konflik geopolitik.
Seiring banyaknya tekanan yang berdampak signifikan terhadap pasar otomotif, sebuah langkah perlu diambil oleh para pemangku kepentingan termasuk pemerintah. Langkah tersebut bisa berupa stimulus fiskal, kebijakan, maupun langkah dari para pemegang merek.
“Bentuknya seperti apa nanti bisa didiskusikan lebih lanjut ya. Apapun itu, Toyota siap untuk berkontribusi mendukung pertumbuhan pasar otomotif nasional,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/7/2024).