Bisnis.com, JAKARTA — PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) memilih untuk fokus kepada konsumen yang tepat dengan proses pembiayaan yang efektif untuk mencegah terjadinya kredit macet dalam pembelian kendaraan roda empat.
Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi mengatakan perusahaan memiliki dua jenis pembiayaan kendaraan bermotor. Pertama adalah pembiayaan beragunan tidak langsung kendaraan dengan BPKB roda dua dan roda empat sebagai jaminannya dengan manfaat berupa dana multiguna.
Kedua adalah pembiayaan beragunan langsung kendaraan roda empat dengan jaminan BPKB dengan konsumen menerima manfaat berupa kendaraan yang diinginkan baik untuk produk baru maupun bekas.
“Kami fokus pada target konsumen yang tepat, proses pembiayaan yang efektif dengan menyesuaikan kepada risk appetite dan policy perusahaan, serta posisi kapasitas penagihan yang seimbang,” katanya kepada Bisnis, Selasa (25/6/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan porsi pembiayaan untuk pengadaan unit roda empat baru dan bekas sebesar 15% dari keseluruhan total piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) pada Maret 2024.
Kemudian, dia menjelaskan untuk NPF gross BFI Finance untuk semua pembiayaan berada di level 1,24% dan level neto 0,23%. Sementara dari, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NPF gross mencapai 2,45% pada Maret 2024, sedangkan NPF net 0,70%.
Baca Juga
“Sejauh ini, komunikasi dan kerja sama BFI Finance dengan showroom rekanan tetap terpelihara baik,” tuturnya.
Sebelumnya, Finance Director BFI Finance Sudjono mengatakan bahwa perseroan akan melakukan penyesuaian bunga apabila nantinya memang diperlukan seiring suku bunga acuan dari BI yang berada di level 6,25%.
Selain itu, Sudjono mengatakan pertimbangan utama perseroan untuk menaikan suku bunga terutama adalah apabila bank akan menaikkan bunga pinjaman ke perseroan. Menurutnya apabila bank menaikkan maka pihaknya akan menyesuaikan.
“Bila tidak maka kami akan mempertahankan suku bunga yang ada saat ini,” ungkapnya.