Bisnis.com, JAKARTA — Tesla dikabarkan meminta kepada para pemasok untuk mengambil komponen dan suku cadang mobil listrik dari luar China dan Taiwan. Perusahaan milik Elon Musk berharap pemasok memperoleh dua hal tersebut dari Thailand.
Dilansir dari Nikkei Asia, Tesla telah mengabarkan para pemasoknya agar komponen, dan suku cadang dapat diperoleh dari luar China, dan Taiwan paling lambat pada 2025 seiring meningkatnya ketidakpastian kondisi geopolitik.
“Kami mendapat permintaan dari Tesla bahwa mereka berharap memiliki komponen yang OOC dan OOT, artinya keluar dari Tiongkok dan keluar dari Taiwan,” kata sumber dari pemasok Tesla dan lainnya yang berbasis di Taiwan kepada Nikkei Asia.
Sumber tersebut juga mengatakan Tesla telah menjalin komunikasi dengan Jepang, Korea Selatan, dan negara lainnya untuk memperoleh pasokan dari mobil listrik.
Bahkan seorang sumber dari salah satu perusahaan pasokan komponen mengatakan tengah mengerek kapasitas produksi di Thailand seiring adanya permintaan tersebut.
“Bagi banyak klien, termasuk Tesla, apa yang disebut strategi Tiongkok+1 termasuk menghindari Taiwan juga,” kata eksekutif tersebut.
Baca Juga
Beberapa pabrikan otomotif asal Amerika lainnya seperti General Motors dan Ford juga telah meminta pemasoknya untuk mempelajari pemindahan produksi elektronik di luar Tiongkok dan Taiwan. Meski demikian, belum ada permintaan resmi yang diajukan seperti layaknya Tesla.
“Kami melayani beberapa pembuat mobil Amerika Serikat, dan Tesla adalah yang paling agresif dalam upaya menghindari risiko seputar Tiongkok dan Taiwan,” kata seorang eksekutif pemasok elektronik.
Adapun, permintaan Tesla tersebut datang sebelum AS mengumumkan bakal mengerek tarif kendaraan listrik China secara signifikan.