Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Labil, Tesla Ubah Target 20 Juta Mobil Listrik pada 2030

Tesla menghapus pernyataan mengenai produksi 20 juta mobil listrik per tahun. Padahal angka tersebut beberapa kali disebutkan pada laporan 2021, dan 2022.
Logo Tesla yang dipotret pada Selasa (18/5/2021), berlokasi di pabrik Gruenheide, Jerman. - Bloomberg/Liesa Johannssen-Koppitz
Logo Tesla yang dipotret pada Selasa (18/5/2021), berlokasi di pabrik Gruenheide, Jerman. - Bloomberg/Liesa Johannssen-Koppitz

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil listrik milik Elon Musk, yakni Tesla membatalkan target untuk menjual 20 juta unit mobil listrik per tahun. Elon lebih memilih untuk menghadirkan kendaraan tanpa supir, ketimbang menggenjot jumlah kendaraan listrik.  

Dilansir dari Bloomberg, laporan dari internal Tesla pada 2023 menyebut perusahaan ingin menggantikan mobil konvensional dengan bahan bakar fosil dengan menjual sebanyak mungkin produk elektrifikasi.

Meski demikian, Tesla telah menghapus pernyataan yang menyebut 20 juta mobil listrik per tahunnya. Padahal angka tersebut sempat beberapa kali disebutkan pada laporan 2021, dan 2022.

Pada 2023, Tesla telah menjual sebanyak 1,8 juta mobil listrik, dan menyebut pertumbuhan penjualan bakal lebih rendah pada tahun ini. Elon musk pada April 2024 jua berjanji untuk menghadirkan produk tesla yang lebih murah pada akhir 2024.

Akan tetapi, sumber dari Tesla menyebutkan perusahaan akan lebih fokus untuk meluncurkan produk mobil listrik tanpa pengemudi atau autopilot yang rencananya mulai diperkenalkan pada 8 Agustus 2024.

Sebagai informasi, Tesla berencana mengucurkan dana lebih dari US$500 juta atau setara dengan Rp8 triliun untuk memperbanyak jaringan pengisian baterai cepat atau fast charging tahun ini.

CEO Elon Musk menyampaikan rencana tersebut beberapa hari setelah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari 10% karyawan secara global. 

"Sekadar mengulangi kembali: Tesla akan menghabiskan lebih dari US$500 juta untuk memperluas jaringan Supercharger kami untuk membuat ribuan pengisi daya baru tahun ini," kata Musk melalui platform X.

Jumlah anggaran tersebut baru mencakup rencana ekspansi pada situs baru, tapi belum termasuk biaya operasional yang disebut akan lebih tinggi. Setelah PHK lebih dari 300 pekerja minggu lalu, Musk mengatakan Tesla berencana untuk memperluas jaringan Supercharger. 

Produsen EV ini telah mengadopsi Standar Pengisian Daya Amerika Utara untuk membuat supercharger lebih dekat agar menjadi standar industri dengan mengorbankan Sistem Pengisian Gabungan saingan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper