Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil listrik Hyundai Ioniq yang makin tergerus dinilai sebagai imbas dari hadirnya Perpres 79/2023 beserta aturan turunannya yang membebaskan bea masuk untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik Hyundai secara wholesales mencapai 53 unit pada April 2024, turun 92,59% dari 716 unit dibandingkan April 2023.
Secara terperinci, penjualan Ioniq 5 secara wholesales mencapai 51 unit pada April 2024, sedangkan Ioniq 6 hanya terkirimkan kepada jaringan dealer sebanyak 2 unit.
Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan mobil listrik dari merek asal Korea Selatan ini memang menyasar segmen menengah ke atas. Hadirnya Perpres 79/2023 pun membuat konsumen memilih wait & see sebelum membeli unit.
Selain itu, terlambatnya aturan mengenai insentif mobil listrik yang memangkas pajak pertambahan nilai atau PPN dari 11% menjadi 1% juga menjadi salah satu alasan konsumen menunda pembelian unit.
Kondisi ini lantas membuat konsumen berharap harga mobil listrik secara CBU bisa mendapatkan pemangkasan harga yang mendekati produk yang sudah dirakit lokal atau completely knocked down (CKD).
“Bermunculan asumsi harga mobil listrik CKD bisa jadi akan turun sebagai kompensasi atau penyesuaian dari pemberian insentif baru untuk mobil listrik CBU,” katanya, Minggu (19/5/2024).
Sejatinya memang masih ada calon konsumen yang melakukan pembelian karena tidak bisa menundanya. Namun untuk mengurangi risiko dari regulasi terbaru, konsumen memilih untuk membeli mobil listrik dengan harga yang cenderung lebih murah.
Dia bahkan menilai mobil listrik yang sudah memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN 40% akan makin tertekan karena pemerintah telah menerbitkan regulasi terbaru mengenai pajak mobil listrik yang diimpor secara utuh.
“Besar harapan kami, pemerintah tetap mendukung mobil listrik CKD seperti Hyundai karena kami sudah melakukan keputusan untuk berinvestasi lebih awal di Indonesia. Bahkan sebentar lagi, kami akan meresmikan pabrik baterai mobil listrik pertama di Indonesia,” jelasnya.