Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Kunci Keluar dari Level 1 Juta Unit

Suzuki menyebut penjualan mobil domestik yang selama ini mengalami stagnasi, terkendala pertumbuhan ekonomi tak melesat.
Suzuki All New Ertiga Hybrid. /SIS
Suzuki All New Ertiga Hybrid. /SIS

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan perekonomian Indonesia dinilai menjadi faktor utama untuk membawa penjualan mobil domestik melampaui level 1 juta unit.

Department Head Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales Joshi Prasetya mengatakan diperlukan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan mulai dari pelaku usaha hingga pemerintah.

“Tanpa peningkatan ekonomi jumlah pembeli segitu-segitu aja. Sinergi program-program harus lebih terpadu,” tuturnya belum lama ini.

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% year-on-year (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 yang 5,31%.

Di satu sisi, dia juga menyebut skala ekonomi yang ada di daerah juga menjadi kekuatan baru untuk mengerek perekonomian Indonesia.

“Di saat itu sudah terbentuk, dan terbangun, maka roda bisnis mulai berputar. Di situ ekonomi mulai bergerak,” katanya.

Sebelumnya Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan Indonesia harus memperkuat dari sisi pasokan untuk mengoptimalkan pasar otomotif domestik.

Indonesia bisa menengok Thailand yang memiliki bisnis pasokan cukup kuat. 'Negeri Gajah Putih' itu disebut sudah mengolah bahan mentah sampai komponen secara lokal.

“Misalnya industri komponennya, jangan hanya puas untuk menjadi pemasok industri kendaraan bermotor di Indonesia, harus menjadi main global,” tuturnya dalam Podcast Factory Hub Bisnis Indonesia.

Selain itu, masih ada pekerjaan rumah untuk membawa pasar otomotif domestik mencapai 2 juta unit pada 2030. Salah satunya adalah menumbuhkan daya beli dari masyarakat Indonesia.

Dia juga berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai kisaran 7-8% sehingga daya beli juga kian meningkat, dan konsumen mencari mobil yang lebih baik.

“Kalau bisa sih kita membuat atau memproduksi mobil yang bukan hanya laku di domestik, tapi laku untuk ekspor,” ujarnya.

Pasar 2024 terbilang cukup menantang seiring adanya tingginya suku bunga dan ketatnya penyaluran kredit dari lembaga pembiayaan. Namun selama masih dapat terjaga, maka target penjualan 1,1 juta unit masih bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper