Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap Penyebab Penjualan Mobil dan Motor Lesu Awal 2024

Penjualan mobil, dan motor masih mengalami tekanan meskipun optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi cukup tinggi. Sri Mulyani ungkap penyebabnya
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan atau Kemenkeu menyebut produk yang bertahan lama seperti mobil, dan sepeda motor masih mengalami tekanan seiring penjualan yang lesu pada Februari 2024, kendati perekonomian membaik.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil secara wholesales sebanyak 70.657 unit pada Februari 2024, turun 18,8% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  

Sementara Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan penjualan sepeda motor domestik mencapai 558.685 unit pada Februari 2024, turun 2,92% dari 575.502 penjualan pada periode sama tahun lalu. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan penjualan mobil, dan motor masih mengalami tekanan meskipun optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi cukup tinggi. Hal ini tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang masih ekspansif pada Februari 2024.

Adapun, IKI pada Februari 2024 menunjukan adanya penguatan ke angka 52,56 poin atau naik sebanyak 0,21 poin dari bulan sebelumnya yang di angka 52,35.

Meningkatnya IKI disebut sesuai dengan persentase tingkat keyakinan para pelaku industri yang menyatakan usahanya akan terus mengalami peningkatan dan stabil, dengan persentase masing-masing sebesar 31,7 persen dan 45,1 persen.

“Hal ini berarti untuk pembelian barang yang bertahan lama seperti mobil mengalami tekanan, meskipun konsumen confident masih relatif kuat. Ini yang perlu kita  jaga dari sisi keeseimbangan dan bacaan terhadap consumer confident,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (25/3/2024).

Dia pun menyebut prospek pertumbuhan perekonomian dalam jangka pendek masih cukup kuat dan resilient seiring IKI yang masih menunjukan level ekspansif. Selain itu, Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia juga masih ekspansif.

S&P Global melaporkan, PMI manufaktur Indonesia menyentuh skor 52,7 pada Februari 2024. Skor ini susut dari capaian sebelumnya yang berada di level 52,9 pada Januari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper