Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut rencana pemerintah untuk membatasi bahan bakar jenis pertalite berpotensi mempengaruhi preferensi konsumen untuk membeli mobil hybrid.
Sales & Marketing and After Sales HPM, Yusak Billy mengatakan mengatakan teknologi hybrid yang terbilang canggih, dan irit bahan bakar disebut bakal menarik konsumen untuk beralih dari jenis internal combustion engine (ICE).
“Mobil yang sangat irit bahan bakar sekarang ada LCGC [low cost green car] dan teknologi hybrid,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (25/3/2024).
Untuk itu, Honda juga masih berupaya menghadirkan produk yang sesuai dengan konsumen mulai dari segi harga, kualitas, teknologi, dan fitur pasca merilis CR-V Hybrid, dan Accord Hybrid.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil Honda secara wholesales mencapai 9.081 unit pada Februari 2024, turun dari 14.375 unit dibandingkan Februari 2023.
Sepanjang Januari-Februari 2024, penjualan mobil Honda secara wholesales telah mencapai 17.494 unit dengan pangsa pasar mencapai 12.5% dari total nasional.
Baca Juga
Sebagai informasi, mobil Honda yang memiliki kapasitas di bawah 1.400 cc hanya tersisa Brio. Yusak juga mengimbau agar konsumen menggunakan BBM RON 92 untuk mobil LCGC sesuai aturan dari pemerintah.
“Salah satunya adalah dengan memberikan stiker rekomendasi RON 92 di tutup cap fuel tank pada mobil,” katanya.
Adapun, penjualan Brio Satya yang merupakan produk LCGC dari Honda mencapai 8.880 unit pada Januari-Februari 2024, turun dari 11.211 unit dibandingkan periode sama tahun lalu.