Bisnis.com, JAKARTA — Pabrikan otomotif asal China, Chery berencana menanamkan modal secara bertahap untuk membawa Indonesia sebagai basis produksi Asia Tenggara. Nilai investasi yang baru digelontorkan saat ini masih senilai Rp250 miliar.
Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia Qu Ji Zong mengatakan, sudah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Indonesia untuk mengikuti seluruh proses investasi dengan regulasi yang berlaku untuk jangka waktu sampai 5 tahun.
Pada tahap completely knocked down (CKD), Chery menggandeng PT Handal Indonesia Motor untuk merakit produk mobil listrik Omoda E5 secara lokal dengan investasi sekitar Rp250 miliar.
“Jadi dalam 2 tahun pertama, saya pikir kami sudah akan berinvestasi dan mengirimkan semua rinciannya kepada pemerintah,” tuturnya di Jakarta dikutip Selasa (6/2/2024).
Dia pun mengeklaim Chery menjadi pabrikan otomotif pertama yang memenuhi syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40% melalui skema CKD tersebut.
Meski demikian, dia masih enggan untuk menyebutkan nilai investasi yang akan digelontorkan oleh Chery sampai dengan 5 tahun ke depan. Saat ini, merek China itu masih fokus untuk mendongkrak TKDN.
Adapun, Chery baru saja merilis harga mobil listrik Omoda E5 mulai dari Rp498,8 juta. Nominal tersebut termasuk potongan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 1%.
Bila melihat laman Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, mobil listrik Chery Omoda E5 memiliki TKDN 40,50%. Hal ini berarti mobil listrik Chery Omoda E5 sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif PPN ditanggung pemerintah atau PPNDTP dari 11% menjadi hanya 1%.