Bisnis.com, JAKARTA — Produk elektrifikasi dari Toyota menggunakan jenis NiMH, dan juga Li-Ion yang masing-masing memiliki keunggulannya tersendiri. Kedua baterai tersebut juga diketahui menggunakan bahan baku nikel.
Baterai NiMH pun ditanamkan untuk produk elektrifikasi hybrid Kijang Innova Zenix, sedangkan Li-Ion untuk Yaris Cross HEV dan mobil listrik bZ4X.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan baterai NiMH memiliki keunggulan dari segi daya tahan yang lama, dan kuat terhadap suku ekstrem.
Kemudian jenis Lithium-Ion memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga lebih efisien untuk menyimpan energi bila dibandingkan jenis lainnya dengan ukuran yang sama.
Selain itu, baterai ini juga memungkinkan mobil mendapatkan ukuran yang lebih kompak dengan keunggulan penyimpanan dan penyaluran energi lebih efisien.
“Jadi penting ya untuk model kendaraan Battery EV yang value utamanya ada di performa baterai,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (24/1/2024).
Baca Juga
Merujuk situs resmi Toyota Astra Motor, baterai lithium-ion memiliki kepadatan tertinggi dari 96 sel dengan tegangan 355,2 volt. Kapasitas kotor jenis ini mencapai 71,4 kWh dengan pengoperasian pada suhu -30 sampai 60 derajat celcius.
Pada mobil listrik bZ4X, terdapat sistem pendingin air layaknya radiator mesin yang menggunakan refrigeran dan membantu menjaga output selalu stabil saat sel didinginkan.
Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengisi daya hingga 80% dengan menggunakan sistem fast charging kapasitas 150 kW. Sementara pengisian penuh menggunakan pasokan 230 V/32 A memakan waktu sekitar 9,5 jam.
Mobil ini mampu menempuh jarak lebih dari 500 km dengan kondisi baterai yang terisi penuh. Namun, hal ini bergantung pada kondisi jalan dan berkendara dari setiap pengemudi