Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Getol Investasi di RI, Potensi Mobil Listrik Masih Tinggi

Hyundai menilai potensi untuk pengembangan mobil listrik masih memiliki ruang seiring dengan investasi yang getol dilakukan di Indonesia.
Hyundai Kona EV dan Hyundai Ioniq EV di Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Sukamukti Bekasi, Jumat (6/11/2020). /KeMenko Marves
Hyundai Kona EV dan Hyundai Ioniq EV di Pabrik Mobil Listrik Hyundai di Sukamukti Bekasi, Jumat (6/11/2020). /KeMenko Marves

Bisnis.com, JAKARTA — Hyundai menilai potensi untuk pengembangan mobil listrik masih memiliki ruang yang sangat lega bila dibandingkan dengan jenis internal combustion engine (ICE).

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan pasar untuk kendaraan ICE untuk saat ini terbilang sudah sesak dengan hadirnya berbagai produk untuk segmen entry level hingga premium.

Sementara pasar untuk mobil listrik dari segi harganya masih memiliki banyak ruang untuk pengembangan produk. Hyundai pun saat ini memiliki mobil listrik berbasis baterai (BEV) dalam wujud Ioniq 5 mulai dari Rp706 juta, dan Ioniq 6 Rp1,19 miliar.

“Hyundai yakin mobil listrik ini salah satu teknologi yang harus dikembangkan kemudian hari sehingga pasar otomotif akan berkembang,” kata Frans pada podcast Factory Hub BisnisTV, dikutip Rabu (6/12/2023).

Gerak Hyundai untuk pasar otomotif Indonesia pun tidak hanya sebatas memasarkan produk. Melalui nilai investasi sekitar US$3 miliar, merek asal Korea Selatan ini juga turut menanamkan modal pada pabrik baterai dengan menggandeng LG Energy Solutions.

Nilai investasi yang digelontorkan oleh Hyundai untuk pabrik baterai berkisar US$1,1 miliar atau setara Rp17,03 triliun (kurs jisdor Rp15.487). Kemudian masih ada investasi US$60 juta atau setara Rp929,22 miliar dalam rangka pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk manufaktur sistem baterai.

Sejumlah hal yang memikat keinginan Hyundai berkembang di Tanah Air adalah kelimpahan sumber daya alam seperti nikel, dan kobalt sebagai bahan baku baterai. Pemerintah juga sudah menerbitkan regulasi melalui Perpres 55/2019 dan turunannya untuk pengembangan mobil listrik.

“Kami naik level sedikit melihat salah satu komponen terbesar dan sumber TKDN bisa naik adalah baterai,” tuturnya.

Selain itu, Hyundai sudah memiliki sejumlah 136 jaringan dealer yang seluruhnya telah dilengkapi charging station atau pengisian daya mobil listrik. Kerja sama dengan area publik seperti pusat perbelanjaan juga dilakukan untuk menambah jangkauan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper