Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capres 2024 Tak Fokus Mobil Listrik, Nasib Program Jokowi Tak Jelas

Nasib kelanjutan program mobil listrik era Jokowi tak jelas seiring para capres 2024 yang tidak eksplisit membahas mengenai hal tersebut.
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik
Ilustrasi kendaraan listrik. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Kelanjutan pengembangan mobil listrik Tanah Air diambang ketidakpastian seiring para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tidak secara eksplisit membahas mengenai hal tersebut dalam visi-misinya.

Dalam dokumen Visi-Misi para Capres-Cawapres 2024 yang diterima Bisnis.com, sejauh belum ada memberikan kepastian terkait dengan keberlanjutan program mobil listrik. Padahal Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan sejumlah regulasi dalam rangka transisi menuju elektrifikasi.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam dokumen visi-misinya mencantumkan akselerasi pengembangan sistem transportasi umum massal di kota-kota strategis dengan kendaraan bebas emisi.

Selain itu, mereka juga akan mendorong penggunaan kendaraan umum yang diikuti dengan konversi menuju kendaraan umum listrik.

Saat melakukan kampanye di Stasiun KRL Tanjung Barat, Anies mengatakan bakal memprioritaskan pengembangan transportasi publik dibanding percepatan kendaraan listrik.

Alasannya agar hal ini dapat mengurangi kendaraan pribadi. Penggunaan kendaraan listrik secara pribadi pun juga tidak akan mengurangi volume kendaraan di jalan raya.

“Transportasi publik efisien cuman kalau transportasi umum itu sekaligus mengurangi jumlah kendaraan di jalan karena kalau naik kendaraan umum pasti tidak naik kendaraan pribadi,” ujarnya, Selasa (28/11/2023) malam.

Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam dokumen visi-misinya menyebut bakal memperluas konversi BBM kepada gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. Pasangan nomor urut 2 itu juga akan meningkatkan dan menambah porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik PLN.

Prabowo sendiri sempat mengatakan agar Indonesia dapat memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia sehingga dapat memiliki mobil dan juga motor buatan lokal. Dia juga mengatakan bakal melanjutkan kinerja pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) khususnya pada industri manufaktur hingga sektor energi.

“Pak Jokowi sudah mencanangkan, kami tidak mau lagi jual kekayaan kita murah ke luar negeri. Kita tidak akan mengizinkan sumber daya alam, dijual mentah, tidak. Kita ingin membangun pabrik-pabrik, kita ingin membangun smelter, kilang-kilang, kita ingin mengolah bahan-bahan itu menjadi barang-barang yang mahal," ujar Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023).

Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam visi-misinya memang mencantumkan upaya pemangkasan polusi udara dari emisi kendaraan dan industri, hingga transisi energi menuju menuju net zero emission.

Akan tetapi, tidak ada pembahasan yang secara spesifik menuju kendaraan listrik. Baik Ganjar maupun Mahfud juga belum angkat suara terkait dengan rencana pengembangan kendaraan listrik.

Kalangan pelaku industri otomotif pun berharap penerus Presiden Joko Widodo dapat melanjutkan program elektrifikasi yang selama ini telah dijalankan. Terlebih lagi pemerintah berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada 2060.

Wakil Presiden Direktur PT PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azam mengatakan harus ada rencana jangka panjang dan jangan sampai menunjukkan ketidakpastian dalam hal kebijakan.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper