Bisnis.com, BADUNG – PT Honda Prospect Motor mulai waswas pengetatan kredit dari perusahaan pembiayaan atau leasing akan berdampak negatif terhadap penjualan Honda Brio.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Honda secara wholesales per September 2023 merosot 18,4% year-on year (YoY) menjadi 10.991 unit.
Sementara itu, penjualan dari dealer ke konsumen alias retail sales terkoreksi 21,6% YoY, dari posisi 12.977 unit per September tahun lalu menjadi 10.170 unit pada September 2023.
Yusak Billy, Sales Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor, menyampaikan turunnya kinerja penjualan Honda disebabkan oleh langkah perusahaan pembiayaan yang memperketat kucuran kredit kendaraan kepada konsumen.
Jika pengetatan terus berlangsung, Billy tak menampik bahwa kondisi tersebut akan mempengaruhi penjualan Honda, khususnya model Brio. Musababnya, sebanyak 60% hingga 70% pembeli Brio menggunakan skema kredit dari perusahaan pembiayaan.
Apalagi, Honda Brio merupakan tulang punggung penjualan perusahaan. Per September 2023, Brio mencetak penjualan sebanyak 4.346 unit dan menahbiskan diri sebagai mobil terlaris Honda dengan kontribusi sebesar 43 persen dari total penjualan September.
Baca Juga
“Di segmen LCGC [low cost green car] pangsa pasar Brio secara nasional 20% ditambah model city car bisa mencapai 24%, dan 50% konsumennya itu kredit. Kalau pembiayaan diperketat impaknya besar,” kata Billy kepada Bisnis di Seminyak, Bali, Selasa (17/10/2023).
Dia menuturkan pengetatan pembiayaan yang ditempuh perusahaan leasing bukan tanpa sebab. Meningkatnya kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) disebut menjadi pemicu seretnya kucuran kredit kendaraan bermotor ke konsumen.
“Leasing memperketat pembiayaan karena NPL meningkat. Seiring dengan meningkatnya orang yang gagal bayar, akhirnya leasing memperketat persetujuan [kredit],” pungkasnya.
Di tengah kondisi itu, Billy menyatakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan perusahaan pembiayaan untuk menyesuaikan batas ideal dalam penyaluran kredit kendaraan.
Selain itu, Honda juga terus menjalin kolaborasi agar perusahaan pembiayaan dapat memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk bisa mendapatkan kredit kendaraan bermotor.
“Kami sedang berbicara dengan perusahaan pembiayaan untuk bisa lebih berkolaborasi sampai tahapan mana sih yang boleh? Tapi kalau BI checking tidak bagus ya sudah tidak bisa dipaksa. Kalau bagus tetapi daya belinya kurang, itu yang sedang kami kolaborasikan,” tuturnya.