Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disebut Luhut Lagi Pelit Investasi, Tesla Malah Borong Komponen dari India

Tesla tetap melanjutkan komitmen investasi di India, sejalan dengan itu Elon Musk juga memesan komponen dari negara yang dipimpin Narendra Modi.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA — Tesla berencana untuk membeli komponen kendaraan senilai US$1,9 miliar dari India pada tahun ini. Selain itu, pabrikan mobil listrik milik Elon Musk itupun masih dalam negoisasi untuk investasi pabrik.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (14/9/2023), CEO Tesla Elon Musk sempat mengatakan perusahaannya akan melakukan investasi secara signifikan di India pasca bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Adapun Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal mengatakan Tesla sebelumnya  telah membeli suku cadang senilai US$1 miliar dari India. 

Tesla dan pemerintah India mengadakan negosiasi pada Mei 2023 setelah gagal mencapai titik temu selama setahun mengenai investasi ini.

Elon Musk sebelumnya mengkritik kebijakan kendaraan listrik di India, dan juga pajak impor yang tinggi. Di lain pihak, pemerintah India menyarankan agar Tesla tidak menjual mobil di India yang produksinya berasal dari China sebagai saingan politik.

Terkait permintaan Tesla untuk mengurangi pajak atas impor kendaraan listrik, Goyal mengatakan pemerintah India memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang.

Lebih lanjut, Goyal mengatakan pemerintah India menginginkan lebih banyak investasi dan produksi kendaraan listrik yang lebih tinggi dalam waktu dekat. Hal ini demi mendapatkan manfaat dari skala ekonomi.

“Kami akan mengeluarkan kebijakan yang akan dikonsultasikan dengan semua pemangku kepentingan,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Sekretaris Gabungan dari Kementerian Industri Berat Hanif Qureshi mengatakan pemerintah India sedang mempertimbangkan insentif bagi produsen komponen otomotif. Selain itu, dia mengatakan India akan terus memberikan insentif untuk kendaraan listrik.

Adapun tahap kedua program subsidi yang disebut dengan "Adopsi Lebih Cepat dan Manufaktur Kendaraan Hibrida dan Listrik di India" akan berakhir pada Maret 2024.

Di sisi lain, Indonesia pun pernah mendapatkan angin surga dari Tesla. Elon Musk dikabarkan berkomitmen membangun manufaktur mobil listrik, belakangan Tesla merapat ke India dan Malaysia.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bertemu langsung dengan Elon Musk.

Dia menyebut sempat menghabiskan waktu sekitar dua jam lebih dengan Elon Musk untuk membahas investasi Tesla di Indonesia. “Kami membahas Tesla dengan sangat detail menghabiskan waktu sekitar 2 jam 30 menit dengan Elon di kantornya. Ya dia memberikan pesan yang sangat jelas tentang apa yang terjadi ekonomi global dan apa yang menjadi kekhawatiran tentang kelebihan kapasitas saat ini,” ujar Luhut dalam Bloomberg CEO Forum at Asean dikutip melalui kanal YouTube Bloomberg Live, Rabu (6/9/2023).

Luhut menyebut Elon Musk mengatakan Tesla tidak akan melakukan investasi dalam waktu satu sampai dua tahun ke depan. Dia pun memaklumi hal tersebut dan mengatakan Indonesia tidak masalah jika Tesla belum bisa investasi di Indonesia.

“Saya bilang kepadanya [Elon Musk] baiklah, kami baik-baik saja. Maksud saya, jika anda tidak dapat berinvestasi di Indonesia untuk sesaat tidak masalah,” ujar Luhut.

Lebih lanjut, dia mengatakan Tesla juga sedang menunda investasi di Mexico untuk sementara, lantaran kapasitas produksinya mencapai 3 juta kendaraan, sedangkan pasar hanya bisa menyerap sekitar 1 juta kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper