Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinggalkan IBC, BUMN dan Swasta Thailand Digandeng China Bangun Pabrik Baterai

Energy Absolute yang merupakan pemain besar ekosistem energi terbarukan Thailand menggaet kerja sama dengan produsen baterai China EVE Energy.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Operator energi terbarukan asal Thailand, Energy Absolute menunjuk dua produsen baterai kendaraan listrik asal China untuk pembangunan pabrik baru di Thailand.

Dilansir dari Nikkei Asia pada Rabu (3/8/2023), dalam sebuah pengajuan ke Bursa Efek Thailand, Energy Absolute tengah menjajaki kerja sama dengan EVE Energy yang merupakan produsen baterai lithium-ion terbesar ketiga di China.

Deputi CEO Energy Absolute Amorn Sapthaweekul mengatakan pihaknya juga sedang melakukan pembicaraan dengan Sunwoda Mobility Energy Technology sebagai produsen baterai lithium-ion terbesar kelima di China mengenai transfer knowledge untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai EV di Thailand.

"Kami percaya bahwa mitra China terpilih akan memberi kami keahlian untuk mendukung perusahaan dalam memproduksi baterai canggih untuk EV dengan harga kompetitif, yang akan membantu perusahaan kami menjadi produsen baterai EV dan [sistem penyimpanan energi] terkemuka untuk melayani permintaan yang meningkat dari grup [Energy Absolute] dan juga produsen EV lainnya di ASEAN," kata Amorn seperti dikutip dari Nikkei Asia.

Adapun Energy Absolute telah menandatangani nota kesepahaman dengan Sunwoda Mobility untuk memulai studi kelayakan atau feasibility studies demi mengidentifikasi mitra untuk membangun pabrik baterai EV berkapasitas 6 gigawatt-hour (GWh) setiap tahunnya.

Investasi ini akan dilakukan pada kuartal IV/2023 dengan Amita Technology Thailand selaku entitas usaha Energy Absolute sebagai operatornya, dan nantinya akan terletak di provinsi Chachoengsao, Thailand.

Kapasitas produksi baterai dari pabrik ini nantinya akan menjadi salah satu yang terbesar dan menyaingi PTT yang telah bekerja sama dengan Contemporary Amperex Technology (CATL) dalam proyek pabrik 6 GWh lainnya.

Rata-rata produsen baterai EV di Thailand memiliki kapasitas produksi sekitar 30 GWh-60 GWh setiap tahunnya atau di bawah dari kapasitas proyek Energy Absolute dan PTT.

Pabrik baterai yang akan dibangun oleh Energy Absolute ini diharapkan dapat memasok baterai untuk EV, kapal feri, dan sistem penyimpanan energi. Selain itu, Energy Absolute juga berencana memasok perkait EV lainnya baik di Thailand maupun luar negeri.

Energy Absolute sudah memiliki pabrik baterai yang saat ini sedang dalam tahap ekspansi kedua yang diperkirakan rampung pada akhir 2023. Tujuan dari ekspansi pabrik tersebut adalah untuk meningkatkan produksi dari 1 GWh menjadi 4 GWh setiap tahunnya.

Selanjutnya, Energy Absolute juga berencana untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 8 GWh seiring adanya dukungan dari pemerintah Thailand untuk meningkatkan produksi EV dan juga baterainya.

Sebaliknya, Indonesia yang memiliki konsorsium pelat merah Indonesia Battery Corporation (IBC) juga tengah memburu investasi pabrik baterai. IBC tengah mengejar realisasi komitmen investasi dua proyek baterai, bersama LG Energy Solution atau Proyek Titan dan anak usaha CATL yakni Guandong Brunp Recycling Technology Co (CBL) bernama Proyek Dragon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper