Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil asal Korea Selatan, Kia, berencana berinvestasi senilai US$200 juta atau setara Rp2,99 triliun (kurs jisdor Rp14.978) di Georgia, Amerika Serikat.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (14/7/2023), Kia akan melakukan investasi pada pabrik perakitan untuk mulai memproduksi SUV listrik EV9 pada tahun depan.
Dalam rencana investasi ini, Kia juga akan menambah 200 tenaga kerja untuk membangun SUV tiga baris bersama empat model lainnya di pabrik West Point, Georgia, AS. SUV listrik EV9 tersebut akan menjadi mobil listrik pertama Kia yang dirakit di benua Amerika Utara.
Langkah perakitan di AS ini merupakan persyaratan agar kendaraan memenuhi US$7.500 atau setara Rp112,33 juta kredit pajak kendaraan listrik konsumen AS yang diatur dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA).
Gubernur Georgia Brian Kemp mengatakan lebih dari US$22,7 miliar atau setara Rp340 triliun nilai investasi telah masuk ke Georgia dengan terciptanya lebih dari 28.400 lapangan pekerjaan dalam rantai pasokan EV sejak 2020.
Selain Kia, Rivian Automotive juga sedang membangun pabrik senilai US$5 miliar atau setara Rp74,89 triliun di Georgia, AS. Sementara Hyundai Motor Group dan SK On berencana membangun pabrik pembuatan baterai untuk memasok pabrik perakitan mobil Korea di AS.
Baca Juga
Adapun Hyundai dan SK berencana mengoperasikan pabrik tersebut pada 2025 dengan perkiraan bisa memberikan lebih dari 3.500 lapangan pekerjaan baru melalui investasi sekitar US$4 miliar sampai US$5 miliar.
Secara terpisah pun Hyundai telah melakukan terobosan dengan membangun EV dan pabrik baterai senilai US5$5,54 miliar di Bryan County, Georgia pada Oktober 2022.
Sementara SK Innovation telah membuka pabrik baterai senilai US$2,6 miliar untuk memproduksi baterai Ford F-150 EV di Commerce, Georgia pada Januari 2022.