Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uji Coba Bioetanol Awal Juli, Motor Honda (AHM) Siap Konsumsi?

Pemerintah bakal uji coba bioetanol pada akhir Juni ini. Campuran etanol dan bensin inipun bakal dikonsumsi sepeda motor.
Diler Sepeda Motor Honda. /wahanaartha.com
Diler Sepeda Motor Honda. /wahanaartha.com

Bisnis.com, JAKARTA – Astra Honda Motor (AHM) masih menunggu detail mengenai produk terbaru dari bauran bioetanol dengan bahan bakar bensin yang akan dikeluarkan pemerintah.

General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan perusahaan belum bisa menjawab kepastian dari produknya untuk menenggak bahan bakar ramah lingkungan tersebut.

“Untuk Bioethanol, kami tunggu dulu seperti apa nanti BBM barunya ya, terutama kandungan etanolnya nanti berapa besar,” kata Muhib kepada Bisnis, Selasa (20/6/2023).

Meskipun begitu, Muhib mengharapkan penggunaan bioetanol terhadap produk motor Honda tidak akan mengalami kendala. Terlebih, dengan penggunaan BBM yang masif maka hal ini dapat menekan konsumsi dari BBM yang bersumber dari fosil.

“Harapan kami tidak ada masalah ya, agar kita sama-sama dapat berkontribusi menggunakan BBM alternatif dan menekan konsumsi BBM fosil,” tambahnya.

Lebih jauh, Astra Honda sendiri mengaku belum sempat melakukan uji coba terhadap pemakaian bioetanol karena belum ada ketersediaan bahan bakar.

Oleh sebab itu, seiring dengan peluncuran bioetanol yang dikabarkan akhir bulan ini atau awal Juli, maka pabrikan motor asal Jepang ini akan melakukan uji coba pemakaian bioetanol.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM akan memulai uji coba pasar atau market trial untuk produk bauran jenis bensin dengan bioetanol 5 persen atau E5 pada akhir Juni 2023.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan uji coba ini dilakukan untuk mengukur kesiapan pasar dari hulu hingga hilir,

Selama masa uji coba pasar itu, disparitas harga yang mungkin muncul dari harga bensin non subsidi dengan harga indeks pasar (HIP) bioetanol tidak bakal dibantu pemerintah. “Jadi sifatnya masih market trial dan diharapkan tidak ada alokasi subsidi,” kata Dadan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper