Bisnis.com, JAKARTA- Hyundai Motor Co. menggelontorkan investasi sebesar US$2,45 miliar selama 10 tahun ke depan untuk menggenjot produksi kendaraan listrik (EV) maupun baterai kendaraan di India.
Dikutip dari Nikkei Asia, pada Jumat (12/5/2023), investasi itu guna mengembangkan komplek produksi di Negara Bagian Tamil Nadu, India. Gelontoran investasi itu disiapkan untuk ekspansi sedekade mendatang.
Chennai Tamil Nadu, dijuluki Detroit Asia, adalah pusat manufaktur mobil tempat perusahaan seperti Ashok Leyland, TVS Motor, dan Renault-Nissan menghasilkan jutaan kendaraan setiap tahun.
Hyundai, melalui anak perusahaannya di India, Hyundai Motor India, juga akan mendirikan unit perakitan paket baterai dengan kapasitas tahunan 178.000 unit dan memasang 100 stasiun pengisian EV di seluruh negara bagian selatan dalam lima tahun ke depan.
Perusahaan berencana untuk meningkatkan volume produksi di pabriknya di dekat Chennai menjadi 850.000 kendaraan per tahun dari sekitar 775.000 saat ini. Namun, pembuat mobil tersebut tidak mengungkapkan batas waktu untuk mencapai target tersebut, dengan alasan permintaan yang fluktuatif.
Hyundai juga mengharapkan volume ekspornya mencapai 319.000 kendaraan pada tahun 2032, dari 181.000 pada tahun 2022.
Baca Juga
Rencana investasi tersebut muncul beberapa hari setelah pemerintah federal India mengatakan akan menaikkan pajak atas kendaraan impor untuk meningkatkan manufaktur lokal.
"Hyundai juga mengembangkan basis vendor lokal untuk suku cadang EV daripada mengimpornya, karena skema insentif produksi pemerintah hanya berlaku jika manufaktur dilakukan di dalam negeri," kata Puneet Anand, Senior Eksekutif Hyundai Motor India, dalam konferensi pers.
Industri EV India berkembang pesat dengan banyaknya peluncuran oleh pembuat mobil domestik Tata Motors dan Mahindra & Mahindra serta rival global Nissan Motor dan Renault SA.
Hyundai menyiapkan lima peluncuran EV baru di pasar mobil terbesar ketiga di dunia, menargetkan pangsa 20 persen pada tahun 2032.
Namun, pasar EV India masih kecil, terhitung hanya 1 persen dari total penjualan mobil negara itu pada 2022. Pemerintah federal bertujuan untuk mendorong pangsa tersebut menjadi 30 persen pada 2030.
Hyundai memegang sekitar 15 persen pangsa pasar kendaraan penumpang India, hanya di belakang pembuat mobil top Maruti Suzuki India, unit lokal Suzuki Motor Jepang.