Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2022 Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan ekspor model completely build up (CBU) di Indonesia telah mencapai 437.602 unit, tumbuh secara signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 60,7 persen. Sebanyak 83,9 persen ekspor itu dilakukan melalui anak usaha IPCC.
Sejauh ini, Indonesia mempunyai dua gerbang ekspor bagi produk otomotif, Pelabuhan IPCC, Jakarta dan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Secara resmi, Patimban beroperasi sejak 2020, diharapkan mampu menopang arus logistik salah satunya pengapalan produk otomotif.
Di sisi lain, dari total jumlah ekspor mobil utuh pada tahun lalu, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencatatkan bongkar muat ekspor CBU sepanjang tahun lalu sebanyak 367.488 unit.
Lantas, berapa kontribusi ekspor dari pelabuhan Patimban?
Jika mengacu pada data yang dirilis Gaikindo dan IPCC maka kinerja ekspor mobil pada pelabuhan Patimban pada 2022 hanya sebanyak 70.114 unit. Artinya, pelabuhan yang nantinya akan menjadi andalan pemerintah Indonesia ini hanya berkontribusi 16 persen pada kinerja ekspor tahun lalu.
Adapun, pelabuhan Patimban saat ini sedang dalam proses pembangunan paket 5. Tahapan tersebut diumumkan pada Desember tahun lalu oleh Kementerian Perhubungan yang telah menandatangani kontrak pekerjaan Paket 5 Konstruksi Car Terminal Pelabuhan Patimban.
Baca Juga
Pekerjaan pada paket ini meliputi dermaga terminal kendaraan ini direncanakan rampung dalam waktu 31 bulan. Panjang dermaga tersebut ditargetkan 381 meter (m).
Selain itu, paket pekerjaan fisik meliputi dermaga service boat dengan panjang 367 m, dermaga Ro-Ro dengan panjang 170 m, pekerjaan reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM), Cement Pipe Mixing (CPM) seluas 20 hektare (ha), dan pekerjaan pengerukan dengan kedalaman -14 m.
Sebagai informasi, pelabuhan Patimban yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, itu ditargetkan bisa menampung kapasitas sebanyak 7,5 juta TEUs peti kemas dan 600.000 kendaraan setiap tahunnya.