Bisnis.com, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) menegaskan pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk menangani limbah baterai kendaraan listrik.
Vice President Director PT TAM Henry Tanoto menyampaikan untuk tidak perlu khawatir mengenai limbah baterai mobil listrik, khususnya merek Toyota. Pasalnya, TAM dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah membentuk tim khusus untuk menangani limbah baterai kendaraan listrik.
“Ini sudah menjadi pertimbangan dan persiapan dari kami. Jadi TAM dan TMMIN sudah membentuk satu tim khusus yang akan menangani limbah baterai,” ujar Henry dalam acara peluncuran bZ4X belum lama ini.
Lebih lanjut, Henry menambahkan dalam perjalanan elektrifikasi Toyota hingga saat ini, prinsipal asal Jepang itu telah melego sebanyak 7.000-an unit kendaraan listrik berbagai model. Mengacu hal tersebut, Toyota Indonesia mengklaim tidak ada kendala dalam penanganan limbah baterai.
Adapun, menurut Toyota, penanganan limbah baterai listrik ini memiliki perbedaan terkait volume kendaraan listriknya.
“Pastinya akan berbeda penanganannya setiap level, jadi ketika masih sedikit penanganannya akan seperti apa ketika jumlahnya bertambah, sampai istilahnya 3R [Reduce, Reuse, Recycle] ini tercapai. Pastinya ini sudah menjadi pertimbangan dan persiapan dari tim kami,” jelas Henry.
Baca Juga
Untuk diketahui, Toyota belum lama ini telah meluncurkan model BEV terbaru, yakni Toyota bz4X. Mobil listrik murni ini dibangun dengan platform e-TNGA yang telah ditingkatkan, agar mobil sanggup mengakomodasi komponen baterai dan motor listrik.
Spesifikasi singkatnya, bZ4X dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 71,4 kWh yang mampu menghasilkan tenaga 204 hp dan torsi 266 Nm. Mobil listrik ini diklaim Toyota memiliki jarak tempuh hingga 500 km.