Bisnis.com, JAKARTA – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah memberikan sinyal terkait kemungkinan Genesis G80 dan Hyundai Ioniq 5 untuk dijadikan kendaraan listrik dinas sebagai tindak lanjut dari Inpres No.7/2022.
Sales Director PT HMID Erwin Djajadiputra mengaku hingga kini belum ada keputusan apapun terkait penggunaan Genesis G80 dan Ioniq 5 untuk operasional kedinasan pemerintah. Dia mengatakan secara internal kemungkinan itu memang dibahas.
“Kami tampung semua input-nya saat ini, kemungkinan selalu ada, kami masih dalam pembicaraan internal, lihat nanti ya,” ujar Erwin kepada wartawan belum lama ini.
Sebelumnya, dalam acara serah terima unit Hyundai untuk acara G20, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno sempat menyinggung hal ini.
Pratikno menyebut, dengan support dari berbagai pihak termasuk Hyundai maka Indonesia akan menjadi produsen kendaraan listrik terbesar dan mampu mengekspor kendaraan terkait ke berbagai negara.
“Dengan support dari Korea Selatan [Hyundai], kita percaya kita dapat menjadi electric manufactur terbesar di Asia Tenggara dan mampu ekspor kendaraan terkait ke berbagai dunia. Presiden juga sudah memberikan instruksi melalui Instruksi Presiden No 7 tahun 2022 tentang penggunaan kendaraan listrik di wilayah pemerintahan dan daerah mulai saat ini,” ujar Pratikno.
Baca Juga
Sebagai informasi, Hyundai telah menyerahkan 393 unit kendaraan listrik kepada pemerintah untuk mendukung mobilisasi perhelatan KTT G20 di Bali.
Dalam 393 unit kendaraan listrik tersebut, terdapat 44 unit model Genesis G80 edisi khusus untuk kepala negara dengan perbedaan lebih panjang dan juga disematkan logo G20 dalam interior mobil.
Adapun, sebanyak 87 unit model Genesis standar dan khusus 262 unit model Ioniq 5 yang akan didatangkan ke Pulau Dewata tersebut merupakan hasil produksi asli Indonesia yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.