Bisnis.com, JAKARTA – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan masalah pada baterai Ioniq 5 yang viral beberapa waktu lalu bisa menjadi hal positif untuk Hyundai, karena menandakan berfungsinya BMS.
Chief Operating Officer (COO) PT HMID Makmur menilai kasus drop baterai Ioniq 5 bisa juga dilihat dari sisi positifnya. Sebab, masalah tersebut menandakan sistem keamanan baterai milik Hyundai, yakni Battery Management System (BMS) berfungsi dengan baik.
"Mengenai baterai, jadi sebenarnya tidak usah khawatir. Justru di situlah menunjukkan kecanggihan mobil Hyundai. Dalam mobil Hyundai itu ada namanya BMS, jadi sistem keamanan itu akan mengecek kondisi baterai dan apabila ada masalah akan langsung meng-cut semuanya,” ujar Makmur saat ditemui Bisnis, Senin (25/10/2022).
Lebih lanjut, tujuan BMS ini berfungsi untuk memutus konfigurasi baterai ketika ditemukan masalah, sehingga sistem keamanan ini dapat mencegah masalah yang akan meluas ke komponen baterai lainnya.
“BMS ini dapat membuat lebih aman bagi penggunanya, itulah fungsinya dari mobil electric yang mempunyai fitur yang tinggi. Jadi sebenarnya tidak ada masalah, tidak perlu dikhawatirkan," terang Makmur.
Untuk diketahui, video baterai Hyundai Ioniq 5 yang mendadak drop hingga 0 persen viral di media sosial Tiktok pada Selasa (11/10/2022). Dalam video itu, unit EV Hyundai mengalami drop baterai yang cukup parah. Selain itu, kondisi mobil juga tidak bisa melakukan pengisian daya dan harus dibawa ke bengkel terdekat menggunakan cara towing. Bahkan, pemilik mobil mengatakan mobil listriknya tersebut sempat didorong saat menuju dealer.
Baca Juga
Ternyata, model Ioniq 5 mendadak drop , karena sistem BMS kendaraan yang mendeteksi tegangan berbeda pada salah satu modul baterai.