Bisnis.com, JAKARTA – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan penyebab model Battery Electric Vehicle (BEV) pada Ioniq 5 mengalami drop baterai dari 80 persen menjadi nol persen.
Head of Public Relation HMID Uria Simanjuntak mengatakan penyebab model Ioniq 5 mendadak alami drop baterai, karena sistem Battery Management System (BMS) kendaraan yang mendeteksi tegangan berbeda pada salah satu modul baterai.
“Terkait pelanggan Ioniq 5 yang bermasalah dengan baterai, dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa sistem proteksi dari Battery Management System (BMS) kendaraan mendeteksi salah satu modul baterai yang memiliki tegangan yang berbeda,” kata Uria saat dihubungi Bisnis, Jumat (21/10/2022).
Lebih lanjut, Uria menjelaskan bahwa BMS yang diterapkan pada model BEV mereka dapat berfungsi sebagai sistem proteksi untuk mencegah terjadinya gangguan pada baterai.
Dengan demikian, alasan Hyundai Ioniq 5 tidak dapat melakukan pengisian baterai setelah mengalami drop itu disebabkan oleh sistem keamanan yang menonaktifkan prosedur pengisian, sehingga kerusakan tidak akan menyebar ke modul baterai lain.
“Sistem proteksi berfungsi untuk mencegah potensi gangguan pada modul baterai lain dengan menonaktifkan prosedur pengisian,” ujarnya.
Untuk diketahui, video baterai Hyundai Ioniq 5 yang mendadak drop hingga 0 persen viral di media sosial Tiktok pada Selasa (11/10/2022). Dalam video itu, unit EV Hyundai mengalami drop baterai yang cukup parah.
Selain itu, kondisi mobil juga tidak bisa melakukan pengisian daya dan harus dibawa ke bengkel terdekat menggunakan cara towing. Bahkan, pemilik mobil mengatakan mobil listriknya tersebut sempat didorong saat menuju dealer.
