Bisnis.com, JAKARTA – Nissan menorehkan catatan negatif pada kinerja penjualan September 2022. Penjualan mobil Nissan mengalami penurunan secara wholesales sebesar 28,3 persen dan ritel 26,5 persen pada September 2022 jika dibandingkan Agustus 2022.
Head of Marketing Communication PT Nissan Motors Distributor Indonesia (NMDI), Julian Olmon mengatakan bahwa penyusutan penjualan diakibatkan permasalah cip global yang membuat pasokan Nissan menjadi terkendala.
Selain itu, Julian juga menyebut bahwa NMDI sempat terbagi fokus dengan pemasaran produk elektrifikasi yang baru diluncurkannya pada Agustus lalu, yakni Nissan Leaf dan unit hybrid Nissan Kick e-Power yang sudah diluncurkan pada September 2020.
“Tahun ini kami terfokus untuk memasarkan produk elektrifikasi [Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-Power] dan kendala permasalahan cip di global yang membuat supply kita terganggu,” kata Julian saat dihubungi Bisnis, Senin (17/10/2022).
Adapun, penjualan wholesales secara year on year (yoy) dari Januari-September 2022 menurun 0,2 persen dari periode yang sama tahun lalu, sedangkan penjualan secara ritel juga menurun 43 persen dari 5.317 unit menjadi 3.033 unit.
NMDI menyikapi penjualan yang menurun dengan fokus pada pemenuhan permintaan konsumen terlebih dahulu dan tetap konsisten memasarkan produk elektrifikasi, yakni Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-POWER di sisa akhir 2022.
“Saat ini kami terfokus untuk bisa memenuhi permintaan konsumen terlebih dahulu dan juga tetap konsisten dalam memperkenalkan produk elektrifikasi [Nissan Leaf dan Nissan Kicks e-Power] kami,” ujar Julian.
Sebagai informasi, secara penjualan wholesales pasar otomotif nasional dari Januari sampai September 2022 telah mencapai 758.216 atau meningkat 20.8 persen, yang artinya angka ini sudah mendekati penjualan yang sudah ditargetkan Gaikindo, yakni 900.000 unit pada akhir 2022.
