Bisnis.com, JAKARTA- Proyek pengembangan mobil listrik di Indonesia kian semarak seiring kehadiran berbagai produk dari berbagai prinsipal, salah duanya adalah Wuling Air ev dan Hyundai Ioniq 5. Bahkan keduanya digadang-gadang sebagai pionir industri mobil listrik di Indonesia sejalan dengan rencana lokalisasi produk.
Teranyar, PT SGMW Motor Indonesia memamerkan langsung mobil listrik mini Wuling Air ev pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 yang dihelat pada pertengahan Agustus kemarin.
Bahkan, Wuling Air ev ini tampil memukai dengan menyandang status mobil listrik yang dibanderol di kisaran di bawah Rp300 jutaan. Secara tampilan, Wuling Air ev mencerminkan tren mobilitas futuristik, berbasis listrik dan berbodi mungil.
Tidak sampai di situ, Wuling Air ev inipun diperkenalkan sebagai produk mobil listrik yang siap diproduksi di Indonesia. Lantas berapa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang terkandung dalam Wuling Air ev untuk menegaskan predikat produk lokal tersebut?
Berdasarkan situs tkdn.kemenperin.go.id, PT SGMW Motor Indonesia telah mengantongi dua sertifikat TKDN. Keduanya tertera untuk kendaraan berbasis listrik Wuling Air ev, yang menerangkan nilai TKDN sebesar 40,4 persen yang telah diverifikasi PT Surveyor Indonesia.
Sementara, Hyundai Ioniq 5 yang sama menyandang status sebagai produk mobil listrik dibesut di Indonesia telah meluncur secara resmi pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 pada Maret lalu.
Baca Juga
Ioniq 5 merupakan model mobil crossover listrik. Banderol harga Ioniq 5 berada pada rentang Rp718 juta hingga Rp829 juta.
Berdasarkan data situs yang sama, Ioniq 5 terdaftar atasnama perusahaan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia. Berdasarkan informasi sertifikat TKDN, Ioniq 5 memiliki nilai 49,0 persen yang telah diverifikasi PT Surveyor Indonesia.